Pingintau.id – PT Angkasa Pura/AP II (persero) selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta (Soetta) mengatakan bahwa Bandara Internasional tersebutlah telah mempersiapkan sejumlah langkah dan antisipasi untuk menghadapi arus balik Lebaran 2023 supaya perjalanan balik lancar.
“Kami selaku pengelola 20 bandara di wilayah Barat Indonesia siap mengantisipasi arus balik yang akan kita kawal setelah H1 dan H2 Idul Fitri. Kami akan mengaktifkan protokol arus balik itu di H+1, yakni di tanggal 24 April 2023 yang juga menandai dimulainya proses arus balik,” ujar Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin pada Sabtu (22/4/2023).
Sebagai mana sebelumnya dilakukan AP II, saat siaga arus mudik, untuk arus balik nanti dirinya memperkirakan akan terjadi puncak arus balik pada 30 April 2023. “Perkiraan kami, pada saat itu 20 Bandara AP II akan meng-handle sekitar hampir 2000 pergerakan pesawat, di mana 60 persennya itu ada di Bandara Soekarno Hatta (Soetta),” ucapnya.
Untuk pergerakan penumpang pun, lanjut dia, diperkirakan juga seperti pada saat mengantisipasi arus mudik kemarin, dan arus balik ini sepertinya akan lebih besar lagi.
“Karena pada saat arus mudik, beberapa hari itu terdistribusi setelah Pemerintah mengajukan kegiatan cuti bersama, kemarin puncak arus mudik itu terdistribusi di tanggal 19, 20 dan 21 April. Tapi untuk arus balik nanti, perkiraan kami akan terjadi di tanggal 29 dan 30 April 2023,” kata Awaluddin.
Dalam puncak arus balik nanti, menurut dia, tidak bisa hanya dikerjakan oleh operator bandara saja untuk menghadapi lonjakan penumpang yang akan memenuhi tiap terminal di Bandara Soetta, namun AP II juga perlu berkolaborasi dengan sejumlah pihak.
Salah satunya adalah berkoordinasi dengan maskapai dan ground handling atau pihak penanganan atau pelayanan terhadap penumpang beserta bagasinya dan pesawat udara selama berada di bandara, baik keberangkatan maupun kedatangan.
“Jadi, persiapan arus mudik dan arus balik sebenarnya dua hal berbeda. Hal yang perlu diantisipasi pada saat arus balik nanti ini yang pertama adalah kolaborasi dengan maskapai, khususnya dengan ground handling,” kata Awaluddin.
Sebab, ketika penumpang tiba, mereka akan melakukan antre di bagian bagasi. Sehingga perlu berkoordinasi secara intens dengan pihak maskapai untuk menyesuaikan jadwal penerbangan yang diprediksi akan meningkat pada arus balik, serta penanganan jadwal keterlambatan penerbangan dari bandara keberangkatan.
“Kita koordinasikan dengan maskapai masalah penjadwalan karena juga sama, apabila sudah rotasi pergerakan pesawat atau delay (keterlambatan) di satu titik originasi, ini juga akan berdampak ke destinasi khususnya Soekarno-Hatta,” ujarnya.
Selain itu, kata Awaluddin, pihaknya juga menyiapkan pengaturan untuk transportasi darat (land transportation) yang akan digunakan oleh pemudik yang balik melalui Bandara Soetta.
“Jadi bagaimana kemudian kesiapan kereta bandara, kesiapan bus yang keluar dari Bandara, termasuk juga taksi, taksi online, termasuk juga pengaturan penjemputan penumpang yang datang dari luar bandara untuk menjemput para pemudik yang kembali,” jelasnya.
Kembali Awaluddin menekankan terkait kecepatan untuk penanganan penumpang keluar dari bandara. Sebab hal ini menjadi faktor penentu kenyamanan dan kesuksesan pelayanan Angleb 2023.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memproyeksikan terdapat dua puncak arus balik mudik Lebaran tahun ini.
Juru bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, puncak arus balik Lebaran 2023 pertama akan terjadi pada 24 dan 25 April 2023, atau pada Senin dan Selasa.
“Ini untuk para pemudik yang mudiknya di awal,” ucapnya. Pada tanggal ini, kata Adita, rata-rata para pemudik sudah menghabiskan waktu selama seminggu di kampung halaman.
Kedua, puncak arus balik bagi pemudik yang pulang belakangan atau mendekati Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah, diperkirakan terjadi pada 29 dan 30 April 2023.InfoPublik (***)