Pingintau.id, Lee Kuan Yew School of Public Policy di National University of Singapore dan Microsoft hari ini peluncuran APAC Leaders Digital Alliance (Aliansi Digital Pemimpin Asia Pasifik).
Mengusung tema “Digital for Growth: Harnessing the Power of Data for National Recovery” atau “Digitalisasi bagi Pertumbuhan: Memanfaatkan Kekuatan Data untuk Pemulihan Nasional”, pertemuan pertama konsorsium ini dihadiri oleh para pembuat kebijakan dari Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, serta akademisi dan pakar terkemuka dari National University of Singapore, Bank Dunia, IDC, dan Microsoft.
Dialog tersebut menjajaki pendekatan holistik terhadap adopsi digital dan pertimbangan yang mendukung penyusunan kebijakan berbasis data. Para pemimpin lintas sektor di tingkat global dan regional juga membagikan perspektif mereka mengenai cara kerja di masa depan dan pentingnya kebutuhan untuk mengembangkan kecapakan digital dalam pelayanan masyarakat.
“Ini adalah momen yang sangat penting. Kemitraan seperti ini merupakan yang pertama bagi kami di Microsoft. Tidak diragukan lagi, negara-negara Asia Pasifik telah menyaksikan peranan penting teknologi dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing, dan memastikan keberlangsungan usaha serta ekonomi di masa pandemi.
Di Asia Pasifik, kami menjalankan agenda yang mengutamakan aspek digital di sebagian besar pasar kami. Pada awal tahun ini, kami meluncurkan inisiatif Berdayakan Ekonomi Digital Indonesia dan Bersama Malaysia untuk mendukung rencana transformasi digital nasional di negara-negara tersebut. Sebagai bagian dari inisiatif ini, kami berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan jutaan orang di kedua negara tersebut. Inilah saat terbaik menyatukan para pemimpin negara, untuk merencanakan fase berikutnya dari pemulihan ekonomi Asia Pasifik dan membangun ketahanan nasional,” kata Jean-Philippe Courtois, Executive Vice President dan President, National Transformation Partnerships, Microsoft.[***]