Bisnis  

Checkout Bisa, Jualan Harusnya Juga Bisa! Meutya Hafid Ajak UMKM Go Digital

Pingintau.id – Kalau tiap bulan jago checkout barang di e-commerce, kenapa nggak coba jualan juga? Begitulah pesan yang disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, kepada para perempuan pelaku UMKM di Sumatra Utara. Menurutnya, banyak perempuan yang sudah akrab dengan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, tapi masih ragu untuk menggunakannya sebagai alat pengembangan bisnis. Padahal, peluang bisnis di dunia digital sangat besar dan bisa membantu UMKM naik kelas.

Dalam Seminar Literasi Digital bertajuk “Perempuan Berdaya dengan Digital: Peluang Bisnis di Era Digital” yang digelar BAKTI Komdigi di Medan, Meutya menegaskan bahwa digitalisasi itu bukan sekadar tren, tapi life hack buat UMKM supaya bisa berkembang lebih cepat dan lebih luas. Ia mencontohkan bagaimana teknologi bisa menjadi jembatan bagi pelaku usaha untuk menjangkau pasar yang lebih luas tanpa harus mengeluarkan modal besar untuk sewa tempat atau biaya pemasaran konvensional.

“Transformasi digital itu gampang! Kalau kita bisa belanja online, ya kita juga bisa jualan online. Coba deh mulai dari yang simpel, misalnya promosiin produk lewat WhatsApp. Upload di status, share ke grup arisan, atau tawarin ke teman-teman. Pokoknya manfaatin teknologi!” ujarnya penuh semangat. Ia menambahkan bahwa banyak orang sering menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial, tetapi belum memanfaatkannya untuk hal yang lebih produktif. Dengan sedikit usaha dan kreativitas, media sosial bisa menjadi etalase bisnis yang menjanjikan.

Tapi di balik kemudahan teknologi, ada juga jebakan yang harus dihindari: judi online. Meutya mengingatkan bahwa banyak keluarga kehilangan pendapatan gara-gara godaan judi digital ini. Ia menyoroti fenomena di mana banyak orang terjebak dalam judi online yang awalnya dianggap sebagai hiburan ringan, tetapi kemudian menjadi kecanduan dan merugikan keuangan pribadi maupun keluarga.

“Udah capek-capek cari duit, eh ludes di judi online. Yang ada malah bikin ekonomi keluarga anjlok. Nggak cuma itu, judi online juga bisa bikin bisnis jadi kacau karena modal usaha malah habis buat taruhan. Jadi, kita harus bareng-bareng lawan ini biar bisnis makin lancar dan stabil,” tegasnya. Ia juga mengingatkan bahwa ada banyak modus penipuan digital yang berkedok investasi atau permainan daring, yang pada akhirnya hanya merugikan masyarakat. Oleh karena itu, literasi digital sangat penting agar pelaku UMKM bisa lebih bijak dalam menggunakan internet.

Meutya juga menyoroti peran besar UMKM di Sumatra Utara yang terus berkembang. Menurutnya, kalau pelaku UMKM bisa memanfaatkan teknologi digital dengan maksimal, mereka nggak cuma bertahan, tapi juga bisa bersaing di pasar yang lebih luas. Digitalisasi bukan hanya soal memasarkan produk, tetapi juga meningkatkan efisiensi bisnis, seperti pencatatan transaksi, layanan pelanggan, hingga pengelolaan stok barang.

“Perempuan Indonesia, khususnya di Sumut, punya semangat luar biasa. Sekarang tinggal pakai strategi digital biar bisnis makin cuan! Yuk, gaspol!” tuturnya. Ia berharap bahwa lebih banyak pelaku UMKM yang berani mencoba dan bereksperimen dengan berbagai platform digital, karena dengan begitu mereka bisa membuka peluang yang lebih besar untuk berkembang.

Acara ini juga dihadiri Direktur Utama BAKTI Komdigi, Fadhilah Mathar, serta pejabat dari Kementerian Komunikasi dan Digital. Semua sepakat bahwa literasi digital adalah kunci supaya UMKM tetap berkembang dan makin berjaya di era digital. Dengan semakin banyaknya UMKM yang melek digital, perekonomian daerah juga akan semakin kuat dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. (***)

 

Penulis: ril/foto : komdigiEditor: red