Pingintau.id – Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) 2024 di Banjarmasin telah usai, namun pesan berharga dari AR Loebis, seorang wartawan senior Perum LKBN Antara, terus bergema di kalangan jurnalis. Dalam sesi penutupan yang penuh kehangatan, Loebis mengingatkan bahwa esensi sejati dari Porwanas bukan hanya pada ajang olahraga, melainkan pada karya jurnalistik yang dihasilkan oleh para jurnalis yang berpartisipasi.
“Rohnya Porwanas sebenarnya adalah karya jurnalistik. Olahraga memang penting, tapi hanya sebagai pendamping dalam pelaksanaannya,” ujar Loebis dengan tegas dalam ramah tamah di kantor Antara Kalimantan Selatan.
Sebagai seorang jurnalis berpengalaman, Loebis menekankan bahwa di era digital saat ini, di mana informasi begitu mudah diakses, profesionalisme jurnalis menjadi semakin krusial. Menulis dengan integritas, mematuhi Kode Etik Jurnalistik, dan tetap fokus pada penghasilan karya yang berkualitas adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar.
“Berpegang pada Kode Etik Jurnalistik harus selalu menjadi prioritas, dan salah satu caranya adalah dengan tetap mengedepankan karya jurnalistik dalam Porwanas,” tambahnya.
Porwanas, yang sering kali dipandang sebagai ajang untuk menunjukkan siapa yang tercepat atau terkuat di lapangan, kini mendapatkan perspektif baru dari AR Loebis.
Menurut juri Karya Jurnalis Porwanas itu, ajang ini bukan hanya untuk berlaga, tetapi juga menjadi kesempatan bagi para jurnalis untuk mempererat silaturahmi dan membuktikan keunggulan mereka dalam menulis dan menyampaikan berita.
“Olahraga sebagai pendamping, tapi yang utama tetaplah karya jurnalistik,” tegasnya lagi.
Pesan ini menjadi pengingat penting bagi para jurnalis bahwa dalam setiap kompetisi, profesionalisme dalam menulis tetap harus dijaga.
Di tengah semarak dan euforia Porwanas, para jurnalis diharapkan mampu terus menghasilkan karya yang tidak hanya informatif, tetapi juga memegang teguh nilai-nilai jurnalistik.
Meskipun Porwanas di Banjarmasin telah berakhir, pesan AR Loebis ini dipastikan akan terus menginspirasi jurnalis di seluruh Indonesia untuk fokus pada apa yang menjadi inti dari profesi mereka—menulis, berkarya, dan menyampaikan berita dengan integritas dan profesionalisme.
Dengan semangat ini, diharapkan bahwa ajang seperti Porwanas akan terus berkembang, tidak hanya sebagai festival olahraga, tetapi juga sebagai perayaan kualitas dan dedikasi dalam dunia jurnalistik.(***)