Kisah Haru Sholihan, Guru Ngaji yang Berhaji Bersama Keluarga Setelah Menanti 12 Tahun

Pingintau.id – Sholihan, seorang guru ngaji di musalla kecil di Serang, Banten, akhirnya bisa menunaikan ibadah haji bersama keluarganya tahun ini.

Tak hanya bersama istri tercinta, Sholihan juga berangkat bersama ketiga anaknya, menjadikan momen ini sebagai salah satu pencapaian paling membahagiakan dalam hidupnya.

“Alhamdulillah, ini adalah anugerah yang sangat besar dari Allah SWT,” ucap Sholihan penuh haru saat ditemui tim Media Center Haji (MCH) di Madinah, Kamis (16/5/2024).

Sholihan dan keluarganya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) sembilan Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG-09). Mereka mendaftar haji sejak tahun 2012, ketika anak bungsu mereka masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Keinginan Sholihan dan istrinya mendaftarkan haji untuk anak-anaknya didasari oleh niat memberikan pengalaman spiritual terbaik bagi keluarga.

“Walaupun saat mendaftar, si bungsu masih sangat kecil, Alhamdulillah setelah menunggu 12 tahun, kami akhirnya bisa beribadah haji bersama,” tuturnya.

Keluarga Sholihan memang dikenal sebagai keluarga pendidik. Sholihan sendiri adalah seorang guru ngaji di surau atau musalla di kampungnya. “Saya mengajar di masyarakat, lebih tepatnya sebagai guru di surau.

Anak-anak ada yang menjadi guru negeri dan juga guru madrasah diniyah. Sedangkan ibu mereka adalah guru di sekolah negeri,” cerita Sholihan bangga.

Anak bungsu Sholihan, yang saat ini tengah menempuh pendidikan S1 di jurusan pendidikan, turut serta dalam perjalanan spiritual ini.

“Saya berharap perjalanan haji ini memberikan inspirasi dan semangat bagi si bungsu untuk terus menuntut ilmu dan berbakti kepada masyarakat,” harap Sholihan.

Tak lupa, Sholihan mengapresiasi layanan yang diberikan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Dari keberangkatan di Tanah Air hingga selama mereka berada di Tanah Suci, Sholihan merasa sangat terbantu dengan pelayanan PPIH. “Terima kasih untuk sambutan dan layanan terbaiknya dari para PPIH, mulai dari keberangkatan sampai kami tiba di sini.

Alhamdulillah semua petugas fast respon dan semua kebutuhan jemaah tercover dengan baik,” ujarnya penuh rasa syukur.

Sholihan mengungkapkan betapa pentingnya peran PPIH dalam memastikan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji.

“Pelayanan yang kami terima sangat profesional dan penuh perhatian. Setiap ada kendala, petugas selalu siap membantu dengan cepat dan ramah,” kata Sholihan.

Momen haji tahun ini menjadi lebih istimewa karena dapat dilalui bersama keluarga. Menurut Sholihan, beribadah haji dengan seluruh anggota keluarga bukan hanya meningkatkan kualitas spiritual, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga.

“Ini adalah perjalanan yang tidak akan terlupakan bagi kami. Kami bisa saling mendukung dan menguatkan dalam menjalani setiap tahapan ibadah haji,” ungkapnya.

Kisah Sholihan adalah salah satu dari ribuan cerita penuh haru dan inspirasi dari para jemaah haji Indonesia tahun ini. Perjalanan panjang, pengorbanan, dan penantian selama bertahun-tahun akhirnya terbayar dengan kesempatan menunaikan rukun Islam yang kelima.

Semoga pengalaman ini membawa keberkahan dan semakin memperkuat keimanan serta ketakwaan mereka kepada Allah SWT.(***)