Pingintau.id, – Indonesia, dengan wilayah maritim yang luas dan warisan perikanan yang kaya, merupakan tempat tinggal bagi sejumlah besar nelayan kecil dan tradisional, yang mencakup 97% dari komunitas nelayan di negara ini.
Namun, saat ini, kita menghadapi tantangan yang menghantui mata pencaharian para pelaut. Lemahnya pengelolaan perikanan telah menyebabkan maraknya praktik perikanan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU fishing) yang mewabah, mendorong ekosistem laut kita mendekati ambang kehancuran. Akibat kelam dari perubahan iklim juga semakin memperparah situasi tersebut, membuat para nelayan kecil di Indonesia kesulitan untuk menangkap ikan di perairan laut kita. |
Temuan dari Greenpeace dan SBMI, serta laporan investigasi dari media dan LSM menunjukkan bahwa negara-negara di Asia Tenggara menjadi pusat perekrutan nelayan migran. Berbagai masalah, mulai dari lemahnya regulasi dan pengawasan terhadap kegiatan rekrutmen, memungkinkan para agen tenaga kerja merekrut nelayan Indonesia dengan leluasa. Di sisi lain, kapasitas pengetahuan para nelayan Indonesia juga masih sangat terbatas. Dikarenakan, akses terbatas terhadap informasi mengenai regulasi dan perlindungan. Itulah mengapa penting bagi para awak kapal untuk mengetahui hak-hak mereka agar tidak menjadi korban perdagangan manusia.
Greenpeace dan SBMI telah menginisiasi upaya untuk meningkatkan kapasitas para nelayan migran Indonesia dengan bekerja sama dengan berbagai serikat pekerja, membangun gerakan bersama, dan merancang workshop/pelatihan “Know Your Right” untuk para pelaut migran Indonesia. Workshop ini memiliki tujuan penting, yakni memberikan pengetahuan tentang hak-hak mereka selama bekerja di kapal agar mereka tidak menjadi korban perdagangan manusia. |
Mari bersama-sama merayakan Hari Anti Perdagangan Manusia Sedunia dengan semangat kebersamaan dan kesadaran akan pentingnya melindungi para pelayar laut dari eksploitasi dan perbudakan modern. Bersama, kita bisa menjadi angin yang membawa perubahan dan ombak yang melindungi laut Indonesia.
Yuk, jangan berpaling! Satu kapal, satu tujuan, mari kita bergandengan tangan untuk melawan perdagangan manusia di lautan kita!
Salam cinta, Greenpeace Indonesia |