Pingintau.id – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi mengapresiasi kolaborasi Badan Amil Zakat (Baznas) dan perguruan tinggi dalam program Beasiswa Cendekia BAZNAS khususnya Perguruan Tinggi Dalam Negeri (BCB-PTDN) yang telah dilakukan selama ini.
Wamenag menyampaikan itu dalam Silaturahim Nasional dan Penandatanganan MoU dengan 111 Kampus dan 48 Ma’had Aly.
“Hari ini kita berada di tengah acara yang menjadi bukti nyata peran umat Islam dalam membangun Indonesia, yaitu dana sosial keagamaan untuk bidang pendidikan dan kualitas sumber daya manusia melalui Beasiswa Cendekia BAZNAS,” kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Menurut Wamenag, zakat sebagai syariat Islam yang sudah digaungkan dan berperan besar dalam pembangunan nasional.
“Hari ini kita patut bersyukur berada di tengah kegiatan yang sangat penting sebagai kolaborasi BAZNAS dan Perguruan Tinggi dalam tonggak pencapaian zakat nasional,” tandas Wamenag.
Hadir dalam Silaturahim Nasional dan Penandatanganan MoU dengan 111 Kampus dan 48 Ma’had Aly antara lain, Ketua Baznas KH Noor Achmad beserta pimpinan Baznas lainnya.
Selain itu juga hadir Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Direktur Diktis Ahmad Zainul Hamdi, Pemerhati Pendidikan Rhenald Kasali, perwakilan Bappenas; Kemdikbud RI dan para penerima mitra Beasiswa Cendekia BAZNAS.
Indonesia dikenal luas sebagai negara yang tingkat kedermawanannya tertinggi di dunia sehingga organisasi sosial juga bermunculan.
Ini dapat dilihat dengan mudahnya acara ataupun program pengumpulan zakat, infak, sedekah di berbagai tempat.
Ia menilai program Beasiswa Cendekia BAZNAS khususnya Perguruan Tinggi Dalam Negeri (BCB-PTDN) menjadi bentuk nyata hasil kolaborasi strategis pengelolaan zakat yang profesional dan akuntabel.
Ia menambahkan beasiswa ini menyasar mahasiswa tingkat Diploma-IV (D4) dan sarjana (S1) yang sedang menempuh studi (on going) di kampus mitra Beasiswa BAZNAS.
“Pemerintah telah merancang tata kelola filantropi Islam lebih terukur, terorganisir dan accessible. Langkah pemerintah itu tergambar dalam rencana strategis (renstra) Kementerian Agama,” ujar Zainut Tauhid.
Di antara indikator kinerja Renstra Kemenag yaitu peningkatan dana sosial keagamaan untuk mendukung layanan pendidikan dan keagamaan.
“Hal ini selaras dengan pemanfaatan dana Zakat, Infak dan Sedekah untuk program Beasiswa Cendekia BAZNAS dengan total mitra penerima sejumlah 111 kampus dan 48 Ma’had Aly,” tandasnya.
Kementerian Agama, kata Zainut, menaruh harapan kepada para penerima manfaat beasiswa di seluruh Kampus dan Ma’had Aly dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga mendukung program pembangunan nasional.
“Persyaratan penerima beasiswa yang cukup ketat seperti ketentuan jurusan, ketentuan prestasi, memiliki usaha maupun aktif di organisasi menjadi aspek penting keseriusan dan pendampingan Beasiswa Cendekia BAZNAS,” ujar Wamen.(***)