Ragam  

Kelebihan “Seri LG OLED evo Didesain untuk Pastikan Pemiliknya Nikmati Pengalaman Visual yang Imersif, hingga Kurangi Dampak Lingkungan

Keberhasilan mendapatkan pengakuan kelas internasional untuk kepedulian lingkungan ini menunjukkan inisiatif berkelanjutan LG untuk pengurangan limbah plastik. “Seri LG OLED evo didesain untuk memastikan pemiliknya menikmati pengalaman visual yang imersif, sekaligus pula mengurangi dampak lingkungan pada tiap tahapan produksinya sebagai dukungan bagi penciptaan lingkungan hidup yang berkelanjutan,” ujar Baik Sun-pil, pemimpin Product Development Division pada LG Home Entertainment Company.

Carbon Trust sendiri dikenal sebagai konsultan iklim global yang dibentuk untuk mempercepat peralihan ke masa depan ‘Net Zero’ yang menjadi visi dekarbonisasi.  Sementara SGS merupakan organisasi pengujian global yang sangat dikenal dari dedikasinya dalam mensertifikasi produk ramah lingkungan. Dalam memberikan sertifikasi, kedua institusi tersebut melakukan pemeriksaan menyeluruh pada tiap tahapan mulai dari produksi, pengiriman hingga pembuangan.

Keberhasilan seri TV LG OLED evo dalam memperoleh pengakuan terkait ramah lingkungan ini tak lepas dari penggunaan material serat komposit dan logam sebagai pembentuknya. Bahan-bahan ini berkontribusi pada penggunaan material plastik lebih sedikit.4

Sebagai perbandingan, seri TV LG OLED evo hanya membutuhkan 40 persen plastik dibanding yang digunakan pada TV LCD pada umumnya dengan ukuran layar yang sama. Berkat inovasinya ini, LG berhasil mengurangi penggunaan plastik hingga sebanyak 20,000 ton pada tahun ini saja.

Berkat bahan serat komposit yang digunakannya pula, model tertentu dari seri TV OLED evo terbaru LG memiliki bobot 20 persen lebih ringan dibanding TV LCD yang berukuran layar sama5. Pengurangan beban ini berkontribusi pada pengurangan emisi CO2 saat transit.

Selain itu, bagian penutup belakang model TV LG OLED evo, TV QNED, dan TV NanoCell besutan tahun 2023 juga dilengkapi bahan plastik daur ulang dengan menggunakan lebih dari 30 persen plastik bekas. Hal ini menjadi bagian dari upaya LG yang mengharapkan akan dapat menggunakan daur ulang limbah plastik sebesar 3.200 ton per tahun, hanya untuk produk TV.

Inovasi yang berdampak pada dukungan bagi penciptaan lingkungan hidup yang berkelanjutan juga berasal dari penggunaan komponen yang lebih sedikit dibandingkan TV LCD konvensional. Jumlah suku cadang yang lebih kecil ini untuk setiap produk LG OLED ini merupakan hasil dari teknologi layar yang menghilangkan kebutuhan akan struktur pencahayaan belakang (backlight) terpisah. Berkurangnya jumlah suku cadang berarti lebih sedikit sumber daya yang digunakan per unit. Serta, disisi lain, lebih sedikit plastik dan limbah elektronik yang harus dihadapi pada akhir masa operasional TV.

Lebih lanjut mengenai keberhasilan mendapatkan pengakuan internasional terkait kepedulian pada lingkungan ini, LG pun sebenarnya telah lama merintis jalan kepeduliannya pada lingkungan. Hal ini diantaranya ditunjukkan dengan LG telah mendapatkan tempat di Dow Jones Sustainability World Index (DJSI World) selama 11 tahun berturut-turut dan telah menerima ‘Comprehensive A grade’ dari ESG Evaluation and Rating Announcement of Korea ESG Standards Institute (KCGS) selama 2 tahun berturut-turut.

Dengan semakin meluasnya pengakuan internasional terhadap upaya berkelanjutan yang dilakukan perusahaan,“Sebagai pemimpin pasar TV OLED di dunia, LG akan terus mengejar berbagai inisiatif Environment Social Governance (ESG) dan praktik yang lebih bertanggung jawab,” ujar Baik Sun-pil lagi.[**]/lg.com