Pingintau.id – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan, setidaknya satu tahun sekali supaya tubuh selalu sehat.
Pentingnya Pemeriksaan itu dilakukan untuk mencegah faktor risiko berbagai penyakit berbahaya termasuk stroke.
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi stroke di Indonesia meningkat sekitar 56 persen dalam lima tahun dari 0,7 persen (2013) menjadi 1,09 persen (2018). Dari data tersebut, hanya sekitar 39,4 persen pasien stroke yang melakukan kontrol rutin ke dokter.
“Dengan kita rutin cek kesehatan, kalau ada penyakit dalam tubuh kita bisa cepet terdeteksi, presentase sembuhnya lebih besar, biaya yang dikeluarkan juga jauh lebih murah,” ujar Menkes Budi saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Stroke Sedunia yang digelar di GBK, Jakarta, Minggu (30/10/2022).
Lanjutnya, stroke itu bukan hanya diobati di rumah sakit (RS) tapi pencegahannya juga harus di sosialisasikan ke masyarakat, salah satunya dengan menggiatkan skrining kesehatan.
Skrining kesehatan sangat penting dilakukan untuk memantau faktor risiko penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes, stroke, kanker, ginjal sejak dini, sehingga apabila ditemukan adanya penyakit bisa segera ditangani.
Ke depannya, Kemenkes rencananya akan melakukan skrining kesehatan secara rutin ke seluruh masyarakat Indonesia yang punya faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, gula dan kolesterol.
“Selain itu masyarakat untuk rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga. Karena ini sangat penting untuk memelihara kesehatan tubuh kita. Paling penting harus olahraga minimal 30 menit sehari dan lakukan 5 hari dalam seminggu,” terang Menkes Budi.
Melalui pembudayaan pola hidup sehat, Menkes Budi berharap berbagai penyakit tidak menular utamanya penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di Indonesia seperti jantung, stroke, kanker dan ginjal bisa dicegah, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat, aktif dan produktif.(***)