Gernas Bangga Buatan Indonesia Kalsel 2022

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mematangkan acara puncak Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) Kalsel 2022/foto : KKP RI

 

Pingintau.id, BANJARMASIN  – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mematangkan acara puncak Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) Kalsel 2022. Setelah melalui rangkaian proses pendataan, kurasi, hingga bimbingan teknis untuk memperkuat daya saing, terpilih 67 UMKM terbaik yang akan mengikuti expo pada 22-24 Juli 2022.

 

“Alhamdulillah, setelah melalui rangkaian proses sejak Februari, KKP, Pemprov dan BI sepakat memilih 67 UMKM terbaik untuk acara puncak nanti,” kata Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Erwin Dwiyana saat konferensi pers di Banjarmasin, Rabu (20/7/2022).

 

Erwin mengungkapkan, tercatat 1.178 UMKM mendaftar untuk mengikuti bimbingan teknis (bimtek) serta menyemarakkan gelaran “Warna-Warni Kalsel” ini. Tema ini mengandung pesan keanekaragaman Kalsel dalam hal kuliner berbahan ikan, corak batik Sasirangan, aneka produk UMKM, dan kekayaan budaya asli Kalimantan Selatan.

 

Namun, setelah disaring secara ketat, terpilih 67 UMKM terbaik yang telah dibekali bimtek seperti literasi digital, literasi keuangan, branding, hingga business matching.

 

“Para peserta yang mendaftar kita ikutkan bimtek secara online dan kita data sebelum akhirnya terpilih yang terbaik untuk dipamerkan di acara puncak. Untuk produk perikanan yang dipamerkan diantaranya amplang, sepat krispi, pempek, abon, pizza ikan,” jelas Erwin.

 

Sementara Direktur Eksekutif Bank Indonesia pewakilan Kalsel, Imam Subarkah menyambut positif ajakan KKP dalam memajukan UMKM Kalsel. Terlebih tujuan tersebut sejalan dengan target BI yakni peningkatan jumlah UMKM , termasuk pelaku ekonomi kreatif yang masuk dalam ekosistem digital hingga peningkatan daya beli masyarakat, perluasan pasar, akses permodalan, pelatihan, pendataan, dan percepatan siklus ekonomi lokal melalui belanja produk lokal.

 

“Kolaborasi dengan KKP selaku campaign manager BBI dan juga Pemprov Kalsel kami rasa cukup positif untuk mendorong peningkatan jumlah pelaku UMKM dan mendorong daya beli masyarakat,” ujar Imam.

 

Dukungan BI perwakilan Kalsel diantaranya mendorong UMKM terbaik ini untuk bisa mengakses pembiayaan. Dalam rangkaian BBI Kalsel, BI telah melakukan one on one meeting UMKM dengan Himbara Provinsi Kalsel dan Bank Syariah Indonesia.

 

“Sebagai hasilnya, terdapat 6 UMKM binaan BI Kalsel yang telah mengajukan pembiayaan baru di tahun 2022 dengan nominal lebih dari 500 juta Rupiah,” terang Imam.

 

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel, Rusdi Hartono memaparkan sejumlah dukungan Pemprov Kalsel di antaranya, 25 booth UMKM tambahan dari Dinas Koperasi UKM yang bekerjasama dengan Bank Kalsel, kemudian gebyar pasar murah sembako yang dilakukan Dinas Perdagangan bekerja sama dengan Bank Kalsel dan SKPD terkait serta ritel. Lalu penampilan pasar terapung bekerja sama dengan Pemkot Banjarmasin serta pojok kopi unggulan Kalsel.

 

“Kita siapkan juga pos pengamanan dan pos kesehatan dan gerai sertifikasi halal,” ujar Rusdi.

 

Dalam kesempatan ini, Erwin, Imam, Rusdi mengajak masyarakat Kalsel turut memeriahkan acara puncak Gernas BBI yang akan berlangsung pada 22-24 Juli 2022. Dukungan masyarakat, merupakan suntikan semangat bagi UMKM untuk terus bertahan dan menghasilkan produk inovatif dan bersaing di era digital.

 

“Mari kita sukseskan Gernas BBI Kalsel, datang dan borong produk UMKM kita karena dengan begitu kita bangga buatan Indonesia,” tutup Erwin, Imam dan Rusdi, kompak.

 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan mengajak masyarakat untuk terlibat dalam gerakan nasional bangga buatan Indonesia dan bangga berwisata di Indonesia. Menurutnya, gerakan tersebut perlu terus didengungkan di saat pandemi Covid-19.[***]