PPIH Arab Saudi rembuk dengan KBIHU di Kantor Daker Makkah, ini yang dibahas..

Pingintau.id, Makkah – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menggelar pertemuan dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) di kantor Daker Makkah. Hadir, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Staf Khusus Menag Ishfah Abidal Aziz, Direktur Bina Haji yang juga Ketua PPIH Arsad Hidayat, serta para konsultan ibadah dan Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Alam Agoga Hasibuan.

Pertemuan diikuti sejumlah pimpinan KBIHU yang mewakili masing-masing sektor perumahan jemaah haji Indonesia yang ada di Makkah Al-Mukarramah. Rapat ini antara lain membahas tentang ikhtiar bersama untuk mengambil langkah pencegahan dalam menjaga kesehatan jemaah, khususnya setelah menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Hilman Latief menjelaskan, setelah Armuzna, jamaah, bahkan petugas, umumnya mengalami kelelahan. Di samping itu, kondisi kesehatan jemaah juga beragam dan belum sepenuhnya terdeteksi. Di sisi lain, sebagai pembina, KBIHU juga ingin memanfaatkan kesempatan selama di Tanah Suci untuk mendampingi jemaah dalam mengoptimalkan ibadahnya.

“Kami berharap ada proses komunikasi yang intensif, baik antara kami, KBIHU, dan petugas, sehingga keduanya bisa berjalan dengan baik,” ujar Hilman di Makkah, Sabtu (16/7/2022) malam.

Berdasarkan data Siskohat Kementerian Agama, sebelum puncak haji Armuzna (4 Juni – 7 Juli 2022), ada 27 jemaah wafat. Sementara pada saat Armuzna (8 – 12 Juli 2022), ada 16 jemaah wafat. Untuk pascaarmuzna (13 juli – sekarang) ada 14 jemaah wafat. Jadi totalnya 57 jemaah wafat di Arab Saudi dalam penyelenggaraan haji 1443 H.

Hilman meyakini bahwa kematian adalah takdir Tuhan. Namun, dia berharap ada upaya bersama untuk menjaga kesehatan jemaah dengan melakukan tindakan preventif. “Kemenag tidak ada larangan apapun terkait kegiatan ibadah. Yang kita inginkan, dipastikan jemaah yang mengikuti kegiatan tersebut dalam kondisi prima. Yang belum fit, bisa ditunda sampai stabil untuk bisa melakukan aktivitas fisik,” papar Hilman.

“Ke depan, kami di Kemenag akan mengatur banyak hal terkait penyelenggaraan haji dengan KBIHU dan juga ormas keislaman,” sambungnya.

Hilman menyampaikan terima kasih atas kontribusi dan keterlibatan KBIHU dalam membina jemaah. Dia berharap KBIHU bisa bersama-sama mengantarkan kemabruran jemaah sampai bertemu keluarganya kembali di Tanah Air.

Sebelumnya, Ketua PPIH Arab Saudi yang juga Direktur Bina Haji Arsad Hidayat menjelaskan bahwa pemerintah terus berusaha menyediakan segala sarana prasarana pendukung agar pelaksanaan ibadah berjalan lebih baik. Namun demikian, inti dari penyelenggaraan haji adalah ibadah. Karenanya, menjadi tantangan bersama untuk merumuskan bimbingan manasik yang efektif sehingga jemaah bisa melaksanakan ibadah hajinya dengan baik.

“Pastikan jemaah yang masuk dalam kelompok bimbingan paham substansi manasik haji. Jemaah yang sepuh misalnya, yang penting mereka mengetahui rukun, wajib, dan hal-hal yang dilarang saat ihram. Rukun menentukan sahnya ibadah. Wajib dan muharramat penting diketahui agar jemaah tidak melanggar lalu harus membayar dam,” Arsad.

“Pemerintah ingin program manasik bisa dibenahi agar ke depan lebih baik lagi,” sambungnya.

Arsad berharap, pelaksanaan kegiatan KBIHU dapat dikoordinasikan dengan petugas kloter dan sektor. Dia mengapresiasi kemajuan KBIHU tahun ini yang dinilainya jauh lebih bagus. Arsad berharap program KBIHU dapat disesuaikan dengan kesehatan jemaah sehingga tidak menyebabkan kelelahan. Menurutnya, salah satu faktor penyebab kematian adalah kelelahan.

“Kita semua berharap jemaah bisa kembali dengan selamat sampai tanah air. Mari berikan pilihan kepada jemaah. Jika ada di antara mereka yang tidak mampu, bisa dibadalkan. Ini pilihan bijak dalam pelaksanaan ibadah haji,” sebutnya.

Perwakilan KBIHU dari masing-masing sektor mengapresiasi layanan yang telah diberikan oleh PPIH Arab Saudi. Mereka menilai upaya pemerintah dalam memberikan layanan kepada jemaah haji sudah sangat maksimal. Tidak sedikit dari pimpinan KBIHU yang sudah berpengalaman dalam bimbingan sejak tahun 70-an dan mengakui bahwa kemajuan layanan kepada jemaah dari tahun ke tahun terus membaik.

KBIHU juga menyambut baik rencana Kementerian Agama untuk menjalin komunikasi secara intensif dengan KBIHU dan Ormas Keislaman dalam rangka merumuskan manasik haji yang lebih efektif, relevan dengan kondisi terkini di Arab Saudi, serta memperhatikan kesehatan jemaah haji.[***]