Pingintau.id, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menekankan pentingnya peran G20 melalui kebijakan yang pro terhadap produktivitas, investasi, penguatan pasar tenaga kerja dan relokasi modal.
Demikian mengemuka pada seminar yang diselenggarakan Bank Indonesia bertajuk“Addressing Scarring Effect to Secure Future Growth“, kemarin.
Menurutnya pandemi mengakibatkan terjadinya disrupsi pasar tenaga kerja seperti pengangguran seketika akibat pandemi, serta penurunan produktivitas akibat perubahan metode pendidikan sekolah.
Lebih lanjut, timbul efek lanjutan masalah pengangguran tersebut seperti kesehatan, masalah sosial hingga stabilitas politik.
Solusi penanganan yaitu mengutamakan investasi healthcare dan produksi vaksin sebagai penanganan pandemi, investasi pada infrastruktur digital guna meningkatkan produktivitas kerja dan pendidikan, memaksimalkan kemampuan digital pada pelajar dan pekerja, menggiatkan investasi sektor strategis, serta dukungan pada masa transisi yakni peningkatan keterampilan kaum wanita dan pemuda.
Pandemi mengakibatkan terjadinya disrupsi pasar tenaga kerja seperti pengangguran seketika akibat pandemi, serta penurunan produktivitas akibat perubahan metode pendidikan sekolah. Lebih lanjut, timbul efek lanjutan masalah pengangguran tersebut seperti kesehatan, masalah sosial hingga stabilitas politik.
Solusi penanganan yaitu mengutamakan investasi healthcare dan produksi vaksin sebagai penanganan pandemi, investasi pada infrastruktur digital guna meningkatkan produktivitas kerja dan pendidikan, memaksimalkan kemampuan digital pada pelajar dan pekerja, menggiatkan investasi sektor strategis, serta dukungan pada masa transisi yakni peningkatan keterampilan kaum wanita dan pemuda.
Perhelatan ini merupakan salah satu side events seri Maret dari rangkaian G20 yang berlangsung secara virtual pada tanggal 9 Maret 2022.[***]
