Pingintau.id, Makin Tuan Makin Gagptek [Gagap Teknologi],..kondisi ini memang banyak di alami orang tua yang sudah berumur, tapi memang diakui tak semua begitu, karena semua ada juga yang masih kepingin tahu dengan perkembangan teknologi meski sudah berumur lanjut. Ah…, tapi biasa, ibarat mesin kendaraan makin tua, perlu banyak servis… Karena sebenarnya, kesulitan dalam mengikuti perkembangan teknologi tidak selalu berkaitan dengan usia seseorang.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sejauh mana seseorang bisa mengikuti perkembangan teknologi, seperti tingkat minat, waktu yang diinvestasikan untuk belajar, dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan baru. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat membuat orang dewasa merasa lebih sulit beradaptasi dengan teknologi baru. Beberapa faktor tersebut antara lain:
Ketidakfamiliaran: Orang yang sudah terbiasa dengan cara kerja dan alat-alat yang sudah ada cenderung merasa enggan untuk belajar teknologi baru yang berbeda. Mereka mungkin merasa nyaman dengan yang sudah mereka kuasai dan merasa sulit untuk memulai dari awal.
Kurangnya kesempatan untuk berlatih: Orang dewasa yang sibuk dengan tanggung jawab pribadi dan profesional mungkin memiliki sedikit waktu luang untuk menghabiskan waktu dengan teknologi baru. Kurangnya kesempatan untuk berlatih dan bereksperimen dengan teknologi baru dapat membuat seseorang merasa kurang terampil dan kurang percaya diri dalam menggunakannya.
Perubahan cepat: Dunia teknologi terus berkembang dengan cepat, dengan terobosan baru dan perubahan konstan. Bagi orang dewasa yang tidak terbiasa dengan perubahan yang cepat, mengikuti perkembangan ini dapat terasa menakutkan dan membingungkan.
Namun, penting untuk diingat bahwa kemampuan untuk menguasai teknologi tidak bergantung pada usia. Dengan sikap yang tepat, kesabaran, dan komitmen untuk terus belajar, siapa pun bisa mengembangkan keterampilan teknologi. Terdapat banyak sumber daya online, kursus, dan komunitas yang dapat membantu seseorang mempelajari teknologi baru dan meningkatkan pemahaman mereka. Jadi, tidak ada kata terlambat untuk memulai belajar teknologi baru, terlepas dari usia.
Contoh perkembagan teknologi aplikasi di hand phone yang sulit dipahami orang tua
Tentu, berikut beberapa contoh perkembangan teknologi aplikasi di handphone yang mungkin sulit dipahami oleh orang tua:
Aplikasi Media Sosial: Platform media sosial seperti Instagram, Snapchat, atau TikTok telah mengalami banyak perubahan dan peningkatan fitur seiring waktu. Konsep seperti cerita (Stories), filter wajah, stiker, dan efek kreatif mungkin membingungkan bagi orang tua yang tidak terbiasa dengan aplikasi ini. Selain itu, privasi dan pengaturan keamanan juga bisa menjadi hal yang sulit dipahami.
Aplikasi Pengiriman Pesan: Aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, Line, atau Telegram telah mengalami perubahan signifikan dalam hal fitur dan kemampuan. Misalnya, pengiriman pesan suara, panggilan video, obrolan grup, dan berbagai penyesuaian pengaturan privasi. Semua ini bisa membingungkan bagi orang tua yang tidak akrab dengan aplikasi tersebut.
Aplikasi E-commerce: Perkembangan aplikasi belanja online seperti Lazada, Shopee, atau Tokopedia juga bisa sulit dipahami oleh orang tua. Mereka mungkin tidak terbiasa dengan mekanisme pembayaran elektronik, penggunaan kode voucher, atau fitur seperti “flash sale” atau “cashback”.
Aplikasi Keuangan: Aplikasi perbankan atau dompet digital seperti GoPay, OVO, atau DANA dapat membingungkan bagi orang tua yang tidak terbiasa dengan transaksi keuangan secara digital. Penggunaan fitur seperti pemindai QR code, transfer uang secara elektronik, atau top-up saldo bisa menjadi sulit dipahami bagi mereka.
Aplikasi Streaming Musik dan Video: Aplikasi seperti Spotify, YouTube, atau Netflix menawarkan konten musik dan video yang beragam. Orang tua mungkin tidak familiar dengan cara mencari, memutar, atau mengatur playlist atau daftar putar yang tersedia di aplikasi ini.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi orang tua untuk mendapatkan dukungan dan bantuan. Mereka dapat meminta bantuan dari anak-anak atau kerabat yang lebih mahir dalam menggunakan teknologi ini untuk memberikan panduan dan pelatihan. Selain itu, ada juga program pelatihan teknologi khusus untuk orang dewasa yang dapat membantu mereka memahami dan menguasai aplikasi-aplikasi tersebut.
Solusi agar orang tua mampu mengikuti perkembangan teknologi seperti apikasi di handphone
Memberikan Pelatihan dan Bimbingan: Luangkan waktu untuk memberikan pelatihan langsung kepada orang tua mengenai penggunaan aplikasi yang mereka ingin pelajari. Jelaskan langkah-langkah dasar, fitur, dan fungsionalitas aplikasi tersebut. Ajarkan mereka bagaimana mengunduh, menginstal, dan memperbarui aplikasi. Pastikan mereka memahami pengaturan keamanan dan privasi.
Menyediakan Sumber Daya Pendidikan: Tunjukkan kepada orang tua sumber daya online yang dapat membantu mereka belajar tentang teknologi dan aplikasi. Ada banyak tutorial video, panduan langkah demi langkah, dan artikel yang dirancang khusus untuk orang dewasa yang ingin mengembangkan keterampilan teknologi mereka. Berikan mereka daftar sumber daya yang terpercaya dan mudah diakses.
Melibatkan dalam Aktivitas Bersama: Ajak orang tua Anda untuk menggunakan aplikasi bersama-sama. Misalnya, mereka dapat bergabung dalam obrolan grup keluarga di aplikasi pesan atau melihat-lihat foto dan video bersama di aplikasi media sosial. Dengan melibatkan mereka secara aktif, mereka akan mendapatkan kesempatan praktis untuk belajar dan merasa lebih percaya diri.
Mendorong Keingintahuan dan Eksperimen: Dorong orang tua untuk menjadi lebih penasaran tentang teknologi. Beri mereka kesempatan untuk menjelajahi berbagai fitur dan menu dalam aplikasi. Biarkan mereka mencoba sendiri dan eksperimen dengan pengaturan dan opsi yang ada. Jika mereka membuat kesalahan, jadilah pasien dan beri mereka bimbingan yang dibutuhkan.
Tetapkan Waktu Khusus untuk Belajar: Ajak orang tua Anda untuk mengalokasikan waktu khusus dalam rutinitas mereka untuk belajar tentang teknologi. Misalnya, setiap minggu, mereka dapat mengikuti pelajaran online atau membaca artikel tentang aplikasi terbaru. Dengan memberikan waktu yang khusus untuk belajar, mereka dapat secara teratur meningkatkan pemahaman mereka tentang teknologi.
Terlibat dalam Komunitas: Dorong orang tua Anda untuk bergabung dengan komunitas lokal yang mendukung pengembangan keterampilan teknologi. Ada kelompok-kelompok yang berfokus pada pendidikan teknologi untuk orang dewasa, di mana mereka dapat bertemu dengan orang lain yang memiliki minat serupa dan saling mendukung.
Dengan pendekatan yang sabar, dukungan, dan kesempatan yang terus-menerus, orang tua dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengikuti perkembangan teknologi dan menggunakan aplikasi di handphone dengan lebih baik.
Dalam praktik psikologi, ada berbagai penjelasan dan faktor yang dapat mempengaruhi lambatnya orang tua memahami teknologi, seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya.
Setiap individu memiliki pengalaman dan latar belakang yang unik, dan faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam mengadopsi teknologi dapat beragam. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat berperan dalam memahami lambatnya orang tua terhadap teknologi, seperti perbedaan generasi, rasa takut, perasaan tidak nyaman dengan perubahan, dan kurangnya motivasi.
Jika Anda memiliki informasi lebih lanjut tentang pernyataan psikolog Amerika yang spesifik atau ingin menambahkan konteks lebih lanjut, saya akan dengan senang hati memberikan tanggapan yang lebih terperinci.
Masa lambat berfikir atau penurunan kecepatan kognitif merupakan hal yang secara umum terkait dengan penuaan. Namun, setiap individu dapat mengalami penurunan kognitif pada tingkat yang berbeda-beda. Umur di mana seseorang mulai mengalami penurunan kognitif dapat bervariasi antara individu satu dengan yang lainnya.
Dalam beberapa kasus, beberapa orang dapat mulai mengalami penurunan kecepatan berfikir yang signifikan di usia 60-an atau 70-an. Namun, ada juga orang yang tetap memiliki kemampuan kognitif yang baik sampai usia yang lebih lanjut.
Penting untuk dicatat bahwa penurunan kognitif tidak selalu menjadi masalah serius bagi setiap individu. Beberapa orang mungkin mengalami penurunan kognitif ringan yang tidak memengaruhi kehidupan sehari-hari atau kemampuan berfungsinya secara signifikan. Namun, dalam beberapa kasus, penurunan kognitif dapat menjadi gejala penyakit neurodegeneratif seperti demensia atau penyakit Alzheimer.
Jika Anda merasa ada perubahan yang signifikan dalam kemampuan berfikir seseorang, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis atau ahli kesehatan yang dapat melakukan evaluasi lebih lanjut dan memberikan saran yang tepat. [***]/pingintau.id