Ragam  

Selamat Hari Internasional Masyarakat Adat!

email-greenpeace-logo

Pingintau.id, -Secara global, masyarakat adat hanya berjumlah 5% dari seluruh populasi dunia dan berkontribusi dalam menjaga 80% keanekaragaman hayati yang tersisa. Namun sayangnya, masyarakat adat terus menghadapi ancaman perampasan ruang hidup. Seperti yang dialami Suku Awyu.

 

Saat ini adalah saat-saat kritis bagi Suku Awyu yang sedang menjalankan persidangan demi persidangan untuk mempertahankan hak hutan adatnya dari cengkeraman korporasi.

Suku Awyu sudah menjalani sebanyak delapan kali persidangan dimana sidang kesimpulan  akan berlangsung pada akhir Agustus 2023. Tanpa lelah, mereka memperjuangkan sumber kehidupannya di tanah Papua agar tidak dirusak oleh korporasi. Dalam persidangan, suku Awyu mampu memberikan bukti-bukti bahwa hutan adat adalah sumber kehidupan bagi mereka dan suku-suku lain di tanah Papua. Mereka juga dapat memberikan bukti bahwa tidak adanya keterlibatan masyarakat setempat dalam pengurusan izin penggunaan lahan.

GP0STW9RV_Web_size

Lalu, mengapa kita harus mendukung perjuangan mereka?

 

Hutan di Papua menjadi satu-satunya hutan hujan utuh terbesar yang tersisa yang memiliki kontribusi yang luar biasa dalam memitigasi ancaman krisis iklim. Keberadaan hutan Papua menjaga kestabilan suhu di Indonesia, selain sebagai rumah bagi ribuan spesies flora dan fauna. Indonesia bergantung pada hutan Papua dalam berbagai aspek. Dari keanekaragaman hayati, sumber daya alam, hingga sebagai penyejuk di tengah krisis iklim yang tengah melanda Indonesia.

 

Kebayang kan gimana jadinya kalau hutan Papua dibabat habis hanya untuk cuan?

 

Irwan, segala upaya kita dalam memitigasi krisis iklim tidak mungkin berhasil tanpa adanya perhatian untuk melindungi hutan papua dan kehidupan yang berlangsung di dalamnya. Pengakuan kolektif terhadap keberadaan masyarakat adat seperti Suku Awyu juga sangat penting karena masyarakat adat merupakan penjaga hutan terbaik. Suku Awyu dan masyarakat adat lainnya juga berhak menjalani kehidupan tanpa ada yang merampas sumber kehidupan mereka.

 

Ini bukan lagi sekadar perebutan lahan biasa, tapi ini sudah menyangkut kehidupan masyarakat adat yang telah ribuan tahun menjaga hutan adat Papua. Ini juga menyoal bagaimana keputusan di persidangan tak hanya berdampak bagi kehidupan di tanah Papua, tapi juga kita sebagai penduduk Indonesia.

 

Irwan, krisis iklim sudah kita rasakan.  Masih sanggupkah kita bertahan jika sudah tidak ada lagi yang menjaga kestabilan lingkungan kita?

GP0STW9SB_Web_size

Dukunganmu pada Suku Awyu tidak hanya berarti untuk mereka, tapi juga untuk diri kita dan keanekaragaman hayati di Indonesia.

Greenpeace Indonesia