Nah..harusnya beginilah bisa ajarin kemandirian..,105 ponpes segera bentuk BUM-pes, semoga jadi panutan sekolah lain..!!

Pingintau.id, Jakarta (Kemenag)- Pesantren Kemandirian yang menjadi salah satu program prioritas Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memasuki tahap lanjutan. Sebanyak 105 pondok akan segera membentuk Badan Usaha Milik Pesantren (BUM-Pes).

“105 Pesantren ini akan menjadi panutan bagi pelaksanaan Program Kemandirian Pesantren periode-periode berikutnya. Setelah memulai, maka sudah melangkah ke fase melembagakan,” ujar Staf Khusus Menteri Agama Hasanuddin Ali saat memberi Arahan dalam giat Rapat Koordinasi Persiapan Pembentukan Badan Usaha Milik Pesantren di Jakarta, Senin (30/5/2022).

Sebelumnya, pesantren-pesantren tersebut telah mendapat pendampingan dari Kemenag baik dalam bentuk pelatihan bisnis, penyusunan konsep dan analisis usaha, juga permodalan yang sifatnya stimulan. Outputnya, dalam lima bulan terakhir, 105 pesantren tersebut telah membangun dan menjalankan unit usaha pesantren, baik rintisan maupun pengembangan dari usaha yang sudah ada.

Rapat Koordinasi ini digelar selama tiga hari, 30 Mei – 1 Juni 2022. Forum ini akan membahas mengenai pilihan bentuk organisasi bisnis yang akan diterapkan oleh masing-masing pesantren.

Dikatakan Hasanuddin Ali, pihak Kementerian sendiri tidak akan mengintervensi bentuk kelembagaan yang akan diterapkan. Pilihan itu akan menentukan masing-masing institusi sesuai karakteristiknya.

“Lembaga atau organisasi bisa dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas), CV (Persekutuan Komanditer), Koperasi atau bentuk lainnya. Hal penting yang perlu kami tekankan yakni bentuk dan struktur keorganisasian perlu mempertimbangkan sumber daya manusia serta karakteristik pesantren,” tuturnya.

Lebih jauh, Hasanuddin Ali mendorong pesantren setelah membentuk organisasi bisnisnya untuk merancang rencana jangka panjang. “Jika kemarin kita bicara satu tahun ke depan, maka setelah terbentuk kelembagaan harus mulai merumuskan dan menetapkan target-target yang lebih besar setidaknya untuk lima tahun ke depan, mulai berpikir lebih besar lagi. Menjadi seorang wirausaha itu seperti menjadi pelari jarak jauh yang membutuhkan daya tahan dan kesinambungan. Daya tahan menghadapi tantangan, kompetisi, dan gelombang perubahan, dengan tetap mengacu pada target-target yang telah ditetapkan,” papar Hasanuddin Ali.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghofur menjelaskan, peningkatan kapasitas unit bisnis Pesantren menjadi tahap dari pelaksanaan Program Kemandirian Pesantren sebagaimana terkonsep dalam Peta Jalan Kemandirian Pesantren (PJKP).

Kita ingin memanfaatkan program kemandirian pesantren tidak hanya dirasakan oleh pesantren, tetapi juga oleh masyarakat sekitar. Oleh karena itu nanti ditahap ketiga kita akan menuju pembentukan Pusat Ekonomi Komunitas Pesantren Jika ekosistem ekonomi ini sudah terbentuk maka kita memiliki satu kesatuan ekosistem ekonomi yang saling terkait dan saling mendukung,” terang Waryono.

Waryono yakin untuk meningkatkan kapasitas usaha akan membuka akses berbagai peluang seperti peluang pasar yang lebih luas dan peluang modal yang akan membuat pesantren semakin berdaya. Selain itu, peningkatan kapasitas menjadi badan usaha akan memastikan ketersediaan yang baik dan memastikan kesinambungan dari usaha yang dilakukan oleh pesantren.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Pendidikan Pesantren Basnang Said menambahkan, sejak digulirkan Program Kemandirian Pesantren, menghadapi menerima laporan tentang kemajuan bisnis yang dikelola. “Rata-rata relatif menggembirakan. Meski, forum ini akan mengembangkan lebih rinci sejauhmana pesantren berhasil mengembangkan, jejaring apa yang dibangun baik antar pesantren maupun sekitar,” ujar Basnang Said.

“Oleh karena itu, forum rapat dimulai dengan sesi yang disampaikan untuk pengelola bisnis pesantren tentang pengembangan. Selanjutnya forum juga mengagendakan pembahasan draf Keputusan Menteri (KMA) tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Pesantren yang nantinya akan menjadi landasan kebijakan dan pembentukan BUM -Pes,” tutur Basnang Said.

Peluncuran pembentukan BUM-Pes dalam agenda Program Kemandirian Pesantren rencananya akan digelar secara resmi bersamaan dengan peringatan Hari Santri 2022 dan peluncuran Gerakan Satripreneur.[***]

 

 

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *