Pingintau.id,- Jarum jam menunjuk angka 14.00 WIB, suasana di kampungku di bilangan Perum Pesona Harapan Jaya Blok C RT 50, Jl Azhari Kalidoni Palembang, jalannya terlihat sepi, maklum hari ini jumat, dan warganya mayoritas beragama Islam usai menjalankan sholat jumat. Anak-anak pun dari balita hingga tingkat SMP dan SMA tak terlihat bermain.
Namun suasana kampungku masih tetap ramai, apalagi disebelah kiri dan kanan masih dilindung hutan dengan pohon -pohon berdiri kokoh, dedaunan pohon yang dihembus angin selalu bergoyang menghiasi suasana kampung.
Meski terasa sepi dan langit terasa cerah, sekali -sekali awan hitam menutup kampungku seperti mendung mau hujan, namun dengan kondisi itu membuat hati penghuninya nyaman.
Suara burung yang hinggap diranting pohon bersautan menambah ramai kampungKU. Apalagi di jalan yang terlihat sepi itu terlihat sekelompok burung kutilang dan perkutut bermain dan saling berdampingan, seperti mereka itu sudah kenal, burung-burung itu terlihat sibuk sendiri-sendiri di jalan sambil meloncat-loncat. Ada juga bergantungan diranting pohon di areal lahan rumah yang kosong untuk mencari makan.
Tingkah laku perkutut dan kutilang itu terlihat lucu. Terlibih saat mereka tinggal dalam pepohonan yang berdekatan, berbagi suasana yang damai dan harmonis di antara dedaunan yang rimbun.
Kuamati dari balik kaca jendela rumahku burung kutilang memiliki bulu yang cerah dengan warna merah dan kuning yang mencolok. Hari jumat yang penuh berkah ini mereka terlihat berkicau bak gembira, seperti bernyanyi dengan suara indah dan riang, memenuhi udara dengan keceriaan kampungKU.
Nyanyian mereka menyambut hari penuh dengan berkah dan memberikan semangat bagi seluruh makhluk di kampungKU.
Di sisi lain, burung perkutut adalah burung kecil dengan bulu cokelat yang lembut. Mereka dikenal dengan suara merdunya yang merdu dan tenang. Ketika hari mendekati pukul 15.00 WIB, burung perkutut tetap bernyanyi dengan suara yang menenangkan. Nyanyian mereka mengisi senja dengan ketenangan, ciut..ciut, suara kutilang terdengar nyaring, sementara perkutut membalas tut..tut kro..kro, dua jenis burung itu seakan-akan mengajak semua makhluk untuk merenung dan bersantai setelah sehari penuh aktivitas.
Akupun sempat termenung dibalik kaca jendela rumah dan berkata dalam hati kecilku sembari mengamati tingkah dua jenis burung itu, meskipun keduanya memiliki suara yang berbeda, burung kutilang dan perkutut hidup berdampingan dengan saling menghormati. Mereka tidak pernah bersaing untuk mencuri perhatian atau memperebutkan wilayah mereka. Sebaliknya, mereka saling mendukung dan menghargai keunikan masing-masing.
Seringkali, mereka duduk berdampingan di cabang-cabang yang dekat, menikmati momen ketenangan bersama. Burung kutilang menyanyikan lagu riangnya, sementara burung perkutut merdu menyusul dengan nyanyiannya yang menyejukkan. Momen seperti itu memberikan harmoni alami di alam mereka, menciptakan suasana damai yang menyebar ke sekelilingnya.
Kisah kedekatan burung kutilang dan perkutut ini menjadi cermin bagi persahabatan sejati di antara makhluk hidup. Mereka mengajarkan kita tentang pentingnya saling menghargai dan mendukung perbedaan, serta bagaimana hidup berdampingan dengan harmonis dalam kedamaian dan kasih sayang.
Meskipun memiliki perbedaan dalam warna bulu dan suara yang mereka pancarkan, mereka tidak saling bersaing atau menciptakan ketegangan.
Kedekatan dan persahabatan di antara burung kutilang dan perkutut mencerminkan hubungan yang penuh kasih sayang dan toleransi. Mereka tidak hanya hidup berdampingan secara fisik di pepohonan yang berdekatan, tetapi juga berbagi momen-momen damai dan indah bersama.
Ketika burung kutilang menyanyikan lagu riangnya, burung perkutut merdu menyambutnya dengan nyanyiannya yang menenangkan, dan sebaliknya. Momen-momen seperti ini menunjukkan betapa pentingnya saling mendukung dan merayakan perbedaan satu sama lain. Apalagi Kutilang dan perkutut adalah dua jenis burung yang berbeda dan termasuk ke dalam keluarga burung yang berbeda pula.
Kutilang: Kutilang (Pycnonotidae) adalah keluarga burung pengicau yang terdiri dari berbagai spesies burung pengicau kecil. Mereka dikenal dengan bulu-bulu cerah dan suara nyanyian yang indah. Beberapa spesies kutilang yang terkenal adalah kutilang jambul (Pycnonotus zeylanicus) dan kutilang emas (Pycnonotus goiavier).
Perkutut: Perkutut (Geopelia) adalah keluarga burung merpati kecil yang biasanya ditemukan di wilayah Asia dan Australia. Burung perkutut dikenal dengan ukurannya yang lebih kecil dari burung merpati biasa dan suara nyanyian yang merdu. Beberapa spesies perkutut yang dikenal adalah perkutut jawa (Geopelia javanica) dan perkutut Victoria (Geopelia victoria).
Kedua jenis burung ini memiliki keunikan dan daya tarik masing-masing, baik dari segi penampilan maupun perilaku. Mereka sering menjadi favorit para penggemar burung karena kecantikan dan suara nyanyiannya yang memikat.
Kutilang: Kutilang termasuk dalam keluarga Pycnonotidae, yang merupakan keluarga burung pengicau kecil. Keluarga ini memiliki sekitar 150 hingga 180 spesies yang tercatat dalam daftar. Persebaran kutilang dapat ditemukan di berbagai wilayah di seluruh dunia, dengan mayoritas spesies berada di wilayah tropis dan subtropis di Asia, Afrika, dan Australia.
Perkutut: Perkutut termasuk dalam keluarga Geopelia, yang merupakan keluarga burung merpati kecil. Terdapat sekitar 10 hingga 15 spesies yang termasuk dalam keluarga ini. Mayoritas spesies perkutut terdapat di wilayah Asia dan Australia.[***]/one