Neutron Scattering Laboratory Indonesia Badan Riset dan Inovasi Nasional, Apa Itu ?

Pingintau.id, Memperingati 30 tahun Neutron Scattering Laboratory Indonesia Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) menggelar Serpong Neutron School (SNS) secara daring selama 3 hari mulai 22 Agustus 2022. Kegiatan yang diikuti sekitar 150 orang akademisi dan periset Indonesia ini bertujuan untuk memberikan informasi serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang riset dan fasilitas neutron scattering di ORTN-BRIN.

Kepala ORTN, Rohadi Awaludin, dalam sambutannya menjelaskan keunikan partikel neutron dan manfaatnya. “Neutron merupakan satu hal yang luar biasa. Di satu sisi dia merupakan partikel, di sisi lain dia merupakan gelombang. Sebagai partikel dia bermuatan netral dan memiliki keistimewaan dapat melihat kontras unsur ringan,” jelas Rohadi.

“Neutron ini pemanfaatannya sangat luas dan merupakan corenya nuklir. Neutron juga memiliki kemampuan mengaktivasi unsur lain sehingga dapat digunakan untuk analisis unsur yang diaktivasi tersebut,” tambahnya.

Rohadi berharap di masa mendatang BRIN tidak hanya mampu meningkatkan pemanfaatan neutron namun juga dapat meningkatkan pembangkit neutron.

“Ke depan, selain untuk pemanfaatannya, kita juga ingin merambah untuk meningkatkan pembangkit neutron, contohnya akselerator, agar pemanfatannya dapat lebih leluasa dan lebih luas,” katanya.

Kepala Pusat Riset dan Teknologi Deteksi Radiasi dan Analisis Nuklir (PRTDRAN)-BRIN, Abu Khalid Rivai memaparkan fasilitas-fasilitas yang ada di Neutron Scattering Laboratory Indonesia BRIN. “Ada 8 fasilitas terkait neutron scattering, yaitu 1 fasilitas Analisis Aktivasi Neutron atau AAN, 3 fasilitas Spektrometer Neutron SN, 3 fasilitas Difraktometer Neutron DN dan 1 fasilitas Radiografi Neutron,” papar Abu.

Abu mengungkapkan, Indonesia memiliki fasilitas neutron scattering terbesar di Asia Tenggara yang berdiri sejak tahun 1992. Fasilitas ini harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemajuan dunia riset Indonesia.

“Fasilitas yang dimiliki BRIN ini merupakan fasilitas yang cukup canggih dan merupakan lompatan teknologi mutakhir yang dapat dimanfaatkan untuk membangun ekosistem riset dan inovasi nasional yang kuat. Baik itu riset dasar maupun aplikatif supaya semakin kuat dan tangguh,” ungkap Abu.

Peneliti Ahli Utama PRTDRAN, Ridwan selaku Ketua Kelompok Riset Neutron Scattering Technology memaparkan cara produksi neutron.[***]