Pingintau.id,- Negara Indonesia memiliki potensi keindahan alam dan sumberdaya manusia yang luar biasa. Oleh karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mendorong generasi muda memiliki sikap optimisme guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Penduduk kita itu 26 persen millenial, 28 persen Gen-Z, 11 persen anak-anak, kalau digabung itu 65 persen, hampir dua per tiga penduduk kita usianya muda. Jadi kalau kita tidak maju bukan salah siapa-siapa! Salah kita sendiri, makanya optimisme penting,” tegasnya dalam kunjungan ke Kantor PT Ajaib Teknologi Indonesia (Ajaib) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (13/05/2024).
Mengutip permyataan Presiden Joko Widodo, Menteri Budi Arie menekankan saat ini Indonesia memiliki modal besar dengan jumlah sumberdaya manusia berusia muda lebih banyak.
“Kenapa kita harus optimis, karena berkali-kali Presiden Jokowi sampaikan, ini peluang kita sekali dalam sejarah di Indonesia. Di dunia, peluang kita untuk jadi negara maju ini sekarang ini,” tandasnya.
Menurut Menkominfo, generasi muda masih berada dalam kondisi kesehatan yang prima, sehingga menjadi modal sumberdaya manusia utama yang dibutuhkan untuk kemajuan bangsa Indonesia.
“Jadi mumpung masih sehat, kita semangat, karena Indonesia ini maju cuma bisa modalnya sumberdaya manusia seperti kalian-kalian ini,” tambahnya.
Menteri Budi Arie menyatakan, potensi sumberdaya manusia Indonesia juga menarik minat perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Microsoft untuk berinvestasi ke Indonesia. Oleh karena itu, Menkominfo meminta semua pihak perlu mempersiapkan diri dalam menerima perubahan dunia akibat perkembangan teknologi yang semakin pesat.
“Jadi memang banyak hal lompatan-lompatan yang harus kita antisipasi bersama,” ujarnya.
Menurut Menteri Budi Arie, generasi muda perlu mempelajari berbagai teknologi terbaru, salah satunya teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) yang yang dapat menggantikan berbagai profesi manusia saat ini. “Dokter diganti AI, accounting diganti AI, apa profesi yang enggak diganti AI,” katanya.[***]