Era IT, Indonesia Banyak Butuhkan Tenaga Digital

Pingintau.id – Indonesia saat ini banyak membutuhkan sumber daya mausia (SDM) atau talenta digital yang menguasai kecakapan Artificial Intelligence, Big Data, dan Cloud Computing (ABC).

Demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, dalam webinar MNC Forum LXIV (64th) MNC Group, dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, pada Kamis (30/6/2022).

“Kita perlu mempersiapkan kebutuhan SDM digital nasional dengan kecakapan digital yang dibutuhkan di masa kini dan masa depan, yang dikenal dengan The ABC yaitu Artificial Intelligence, Big Data, dan Cloud Computing,” katanya.

Menurut Menteri Johnny, selain kecakapan digital ABC, perkembangan metaverse juga perlu diantisipasi dengan keterampilan digital.

Ketersediaan talenta digital dinilai akan meningkatkan peluang Indonesia menjadi pemain dalam kemajuan teknologi dan produk digital, tak hanya menjadi pasar bagi inovasi dan produk luar negeri.

“Dengan berbagai peluang tersebut sudah sepantasnya kita mempersiapkan SDM atau talenta digital dengan keterampilan yang dibutuhkan saat ini, yang dibutuhkan oleh industri setidaknya saat ini,” jelasnya.

Lebih lanjut Menteri Johnny menjelaskan, ekonomi digital kini menjadi salah satu tulang punggung perekonomian dan perangkat utama dalam pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Hal ini terlihat dari valuasi ekonomi digital Indonesia yang mengalami lonjakan sangat signifikan, dari Rp675 triliun pada 2020 menjadi Rp1.005 triliun pada 2021 dan diproyeksi mencapai Rp2.096 triliun pada 2025, dengan compound annual growth rate sebesar 20 persen.

“Bahkan (diprediksi) mencapai Rp4.531 Triliun pada 2030 mendatang setara dengan 42 persen dari digital ekonomi ASEAN. Nilai ini diprediksi dua kali lebih besar dari valuasi ekonomi digital Asia Tenggara pada 2030,” jelasnya.

Sektor ekonomi digital juga menunjukkan kontribusi yang meningkat terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, yakni sebesar 2,9 persen pada 2019 dan empat persen di 2020.

“Dan diproyeksikan akan terus meningkat hingga 18,8 persen pada tahun 2030,” imbuhnya.

Lebih lanjut Menteri Johnny mengatakan, berbagai upaya telah dan terus dilakukan untuk meningkatkan kontribusi sektor digital terhadap GDP nasional.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya Indonesia mempersiapkan SDM digital untuk menangkap berbagai peluang yang ada, dengan keterampilan yang dibutuhkan di era digital.

Selah satunya dengan menyiapkan digital talent Indonesia dengan menggandeng para pemangku kepentingan terkait, termasuk Kementerian dan Lembaga lain.

“Kementerian Kominfo sebagai sektor yang langsung terlibat di pembangunan ICT infrastruktur baik upstream maupun downstream, tentu merasa penting dan perlu untuk menerjemahkan secara langsung direktif Presiden,” tandasnya.InfoPublik (***)