Rata-rata tiap orang Indonesia memiliki 57 barang yang tidak diinginkannya di rumah, dimana barang-barang tersebut masih bisa dijual, dan 12% diperkirakan bisa menghasilkan lebih dari Rp10.000.000 jika berhasil menjual semua barang tersebut |
Pingintau.id, Menurut Carousell Recommerce Index pertama, yang dipimpin oleh Carousell Group, grup iklan kolom terkemuka di Asia Tenggar, Hong Kong dan Taiwan, Indonesia menempati peringkat pertama untuk potensi penjualan barang preloved dengan kepemilikan sekitar 57 barang yang tidak diinginkan per pengguna. Negara ini juga merupakan salah satu dari empat pasar terkemuka yang diperkirakan memiliki 100 barang potensial yang bisa dijual, dengan tiga negara lainnya adalah Singapura, Filipina, dan Taiwan. 12% pengguna Indonesia diperkirakan dapat memiliki penghasilan lebih dari Rp10.000.000 jika menjual semua barang mereka yang tidak diinginkan di rumah melalui Carousell.
Recommerce mengacu pada penjualan dan pembelian produk yang sudah dimiliki sebelumnya, yang mungkin masih baru atau sudah pernah digunakan. Carousell Recommerce Index 2021 Report merupakan Inisiatif Ramah Lingkungan dari Carousell untuk menyoroti pentingnya keberlanjutan dan jual beli ulang di kawasan Asia Tenggara dan Taiwan. Laporan tersebut mencakup beberapa temuan dari empat merek Carousell Group, yaitu Carousell, Cho Tot, Mudah.my, dan OneKyat, yang tersebar di delapan pasar, yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Taiwan, dan Vietnam.
Di Indonesia, lebih dari 7 diantara 10 orang yang pernah membeli barang bekas sebelumnya. Menurut para pengguna, bernilai yang sepadan dengan harganya (62%) merupakan alasan paling populer untuk membeli barang bekas. 21% pengguna memilih untuk membeli karena mempertimbangkan faktor lingkungan, sama dengan rata-rata regional. 70% pembeli barang bekas menyatakan bahwa mereka berusaha untuk hanya membeli barang bekas sebisa mungkin. Ini merupakan angka tertinggi di kawasan tersebut.
Fashion adalah kategori paling populer untuk dibeli orang Indonesia (74%) dan untuk dijual (85%) sebagai barang bekas. Ini serupa dengan preferensi regional, yang menempatkan Fashion sebagai kategori top dengan jumlah produk barang bekas terbanyak yang ditawarkan. Secara historis, Fashion Wanita selalu menempati kategori top dalam hal penawaran barang bekas dan juga paling banyak dilihat. Pada tahun 2020, didorong oleh permintaan terhadap pakaian atas dan pakaian luar, Fashion Pria tumbuh hampir 10% sebagai produk yang paling sering dilihat. Demikian juga dengan permintaan terhadap pakaian anak yang juga mengalami peningkatan dalam jumlah penawaran di kategori Bayi & Anak, karena para orang tua berbenah untuk menghasilkan uang tambahan.
Lucas Ngoo, salah satu pendiri, Carousell Group, mengatakan, “Sebagai pelopor iklan baris berbasis seluler di Asia Tenggara, Carousell Group terus berupaya untuk mengatasi kendala, dan membuat transaksi yang aman dan nyaman. Dengan penggunaan AI dan data, kami akan fokus untuk mempercepat kehadiran kami dalam recommerce di Asia Tenggara, agar pembelian barang bekas mudah dan terpercaya. Pada waktunya, recommerce akan membantu mengatasi masalah konsumsi berlebihan, sehingga menjadikan barang bekas sebagai pilihan pertama bagi para pelanggan.”[***]
|