Pingintau.id, Gerakan 10.000 Biopori diluncurkan di Kota Palembang, gerakan ini dilakukan guna meminimalisir terjadinya genangan air serta memperbanyak daerah resapan air.
Peluncuran gerakan ini dilakukan dimulai dari halaman Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Palembang, Rabu [1/12/2021].
Gerakan 10.000 Biopori mengurangi terjadinya Run Off atau aliran air pada permukaan tanah yang dapat menyebabkan terjadinya genangan air di beberapa titik wilayah di Kota Palembang.
Pada tahun ini, Pemerintah Provinsi Sumsel membuat lebih kurang 500 Unit lubang biopori dan diutamakan pada wilayah-wilayah yang secara topografi merupakan daerah yang lebih tinggi dari daerah sekelilingnya.
Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan daerah tangkapan air agar dapat mengurangi volume air yang tidak terserap kedalam tanah dan berpotensi mengalir kedaerah yang lebih rendah.
Pada Tahun depan, Pemerintah Provinsi Sumsel rencananya akan membuat lubang-lubang biopori maupun sumur resapan berjumlah sekitar 5.000 unit dan sisanya akan dilaksanakan di tahun 2023.
Tak hanya di lingkungan tempat tinggal, lubang biopori ini juga dapat dimanfaatkan untik lahan pertanian dan perkebunan. Menurutnya ini akan efektif digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air jika musim kemarau datang.
“Sumur ini dapat meresap dan menampung air dan bisa digunakan untuk tanaman. Biopori ini adalah teknologi murah dan mudah. Maka tepat sekali PU PSDA mengajak Ormas dan lainnya untuk mensosialisaaikan ini ke masyarakat,” ujar Herman Deru.
Permasalahan genangan air mungkin tidak akan selesai dengan hanya dibuatnya program ini. Namun paling tidak dengan adanya gerakan ini, masyarakat dapat mengetahui bahwa upaya pencegahan banjir dapat dilakukan mulai dari lingkungan permukiman sendiri, yaitu dengan membuat lubang resapan dan sumur resapan yang sangat sederhana.
Namun dapat berdampak besar jika dilakukan secara bersama-sama seluruh elemen masyarakat, baik itu di lingkungan Perkantoran, Permukiman masyarakat, Tempat Usaha, Sekolah, dan tempat-tempat lainnya.
Kepada para develpoer yang belum tersentuh jaringan PDAM bisa memanfaatkan ini sebagai antisipasi kekeringan saat musim kemarau datang. Berdasarkan data di Kota Palembang saat ini ada 60 titik banjir yang tersebar di beberapa wilayah. “Insan pers juga kita harap ikut mensosialisasikan teknologi sederhana dan tepat guna ini. Dan mestinya lubang resapan ini ada di setiap Rumah Tangga (RT),” tutup Gubernur Sumsel Herman Deru.[***]