Pingintau.id – Upaya luar biasa Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam menekan angka kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tahun 2025 menuai pujian langsung dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq. Dalam Apel dan Simulasi Penanggulangan Karhutla yang digelar di Palembang, Selasa (29/7/2025), Men LHK menyebut Sumsel sebagai provinsi yang patut jadi contoh nasional dalam mitigasi bencana lingkungan.
“Dengan lahan gambut seluas 2,1 juta hektar, Sumsel menunjukkan stabilitas luar biasa. Penurunan hotspot yang signifikan adalah bukti nyata kerja keras semua pihak di bawah kepemimpinan Gubernur Herman Deru,” ujar Hanif dalam sambutannya.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sepanjang Januari hingga Mei 2025, hanya terjadi 64 kejadian karhutla di Sumsel dengan total lahan terdampak sekitar 43 hektar—penurunan tajam dibanding tahun-tahun sebelumnya. Angka ini jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 983 kejadian pada periode yang sama.
Menteri Hanif juga menekankan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari sistem pengelolaan tinggi muka air di lahan gambut dan sinergi antar-stakeholder. Ia mengapresiasi keterlibatan aktif TNI, Polri, dunia usaha, akademisi, media, hingga relawan.
“Di Sumsel, api tidak mungkin muncul jika tidak ada unsur kesengajaan. Ini artinya, langkah preventif berjalan sangat efektif,” katanya. Ia juga menegaskan pentingnya penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran, terutama yang mengelola konsesi lahan.
Apel siaga yang digelar ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam penanggulangan karhutla, sesuai arahan Presiden RI. Dalam kegiatan tersebut, Men LHK menyerahkan bantuan simbolis kepada Pemprov Sumsel, serta turut menyaksikan simulasi pemadaman karhutla bersama sejumlah pejabat tinggi negara.
Turut hadir dalam apel ini antara lain Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, Plt. Kepala BMKG Prof. Dwiukorita Karnawati, Deputi Kemenko Polhukam Purwito Hadi Wardhono, dan Deputi Kesiapsiagaan Basarnas Nur Isrudin Mukhlis.
Gubernur Herman Deru dalam kesempatan itu menyampaikan rasa syukur dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Ini bukan semata-mata prestasi Pemprov, tapi hasil sinergi antara semua elemen. Kami komitmen menjaga bumi Sriwijaya tetap hijau,” ujarnya.
Langkah Sumsel dalam menekan karhutla dinilai menjadi kontribusi penting dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan mengatasi krisis iklim global. Dengan capaian ini, Sumsel tak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tapi juga membuktikan diri sebagai provinsi tangguh dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan.(***)