Bisnis kontraktor interior adalah salah satu bisnis yang menjanjikan di era digital saat ini. Dengan perkembangan teknologi dan sosial media, permintaan akan desain interior yang menarik, nyaman, dan instagrammable semakin meningkat. Namun, bisnis ini juga memiliki tantangan dan persaingan yang ketat. Bagaimana cara menghadapi tantangan tersebut dan meraih kesuksesan di bisnis kontraktor interior?
Pada tanggal 31 Agustus 2023, Associe mengadakan webinar talkshow dengan tema “Bisnis Kontraktor Interior di Era Milenial dan Gen Z”. Webinar ini menghadirkan pembicara Pak Hendra Sutianto (CEO dari PT Riforma Cipta Bersama) sebuah perusahaan kontraktor interior yang telah berpengalaman di bidangnya. Pak Hendra pada webinar pun berbagi pengalaman, tips, dan strategi dalam menjalankan bisnis kontraktor interior saat ini.
Berikut adalah beberapa poin penting yang disampaikan oleh Pak Hendra dalam webinar talkshow ini:
Background
Pak Hendra mengawali bisnis kontraktor interior secara tidak sengaja. Awalnya, ia melihat peluang bisnis dengan partner (sekarang istri) yang sedang menggambar fasad bangunan. Pak Hendra tertarik untuk belajar menggambar fasad dan interior. Meskipun background pendidikannya adalah bisnis manajemen, Pak Hendra tidak takut untuk belajar hal baru dan menghadapi risiko. Ia pun mulai belajar menggambar 3D dari istri, melihat YouTube, dan membaca buku.
Pak Hendra mendapatkan klien pertamanya secara kebetulan. Saat itu, ia bertemu dengan teman yang sedang mengerjakan proyek konstruksi, tetapi belum memiliki desain interiornya. Teman itu meminta portofolio desain interior dari Pak Hendra. Pak Hendra pun memberikan portofolio istrinya. Namun, karena istrinya sedang sibuk dengan pekerjaan lain, akhirnya Pak Hendra yang harus mengerjakan desain interiornya sendiri.
Dengan waktu yang singkat, Pak Hendra belajar gambar 3D sampai begadang selama seminggu. Minggu berikutnya Pak Hendra melakukan presentasi desain interiornya kepada klien. Alhasil, desainnya diterima dan klien pun meminta harga jasa kontraktor interiornya. Pak Hendra bingung karena ia belum tahu nama material dan harga pasaran. Ia pun mencari bantuan dari sebuah workshop kontraktor interior untuk menentukan harga.
Dari pengalaman tersebut, Pak Hendra memberikan pesan bahwa jika kita ingin masuk ke sebuah bidang bisnis baru, kita harus mau belajar dari mana pun, pelajari pelan-pelan dan terpenting kita perlu tahu langkah selanjutnya.
Strategi Branding dan Pemasaran
Menurut Pak Hendra, ada dua hal yang paling harus dijaga dalam bisnis kontraktor interior, yaitu trust (kepercayaan) dan competence (kompetensi). Trust adalah modal utama dalam bisnis ini karena klien membayar jasa kontraktor interior untuk mendapatkan ketenangan bahwa uangnya bisa berubah menjadi sesuatu yang sesuai dengan harapannya. Untuk membangun trust, kita sebagai pebisnis harus jujur, terbuka, dan transparan kepada klien.
Selanjutnya competence adalah kemampuan kita untuk mengerjakan proyek dengan baik dan profesional. Competence ini bisa ditingkatkan dengan belajar terus-menerus tentang teknis, material, tren, dan inovasi di bidang desain interior. Selain itu competence juga bisa ditunjukkan dengan portofolio hasil kerja kita yang berkualitas.
Pak Hendra juga menekankan pentingnya word of mouth (WOM) atau rekomendasi dari mulut ke mulut sebagai strategi pemasaran yang efektif. WOM bisa didapatkan dengan memberikan pelayanan yang baik kepada klien sehingga mereka puas dan mau merekomendasikan kita kepada orang lain. WOM juga bisa didapatkan dengan membangun networking dan kerjasama dengan desainer-desainer interior lainnya.
Terkait penggunaan sosial media dalam bisnis kontraktor interior, Pak Hendra mengatakan bahwa kita bisa memanfaatkan sosial media seperti Instagram untuk mempromosikan bisnis kita, namun kita harus menyesuaikan dengan pasar yang kita masuki. Pak Hendra sendiri melalui Riforma Interior mengucapkan bahwa mereka tidak terlalu aktif di Instagram karena bisnisnya sudah tidak bermain di pasar kecil lagi, sehingga leads yang didapatkan dari Instagram tidak relevan. Pak Hendra lebih fokus pada pasar high-end yang lebih mengandalkan trust dan competence.
Preferensi Generasi Muda
Pak Hendra juga membahas tentang preferensi generasi muda dalam hal desain interior. Ia mengatakan bahwa generasi muda, khususnya milenial dan Gen Z, cenderung menginginkan desain interior yang instagrammable, yaitu yang bisa membuat orang ingin berfoto di dalamnya sekaligus menjadi sarana promosi ketika diupload di Instagram. Hal ini menjadi peluang bagi bisnis kontraktor interior untuk menawarkan desain yang menarik, unik, dan up to date dengan material terbaru.
Namun, Pak Hendra juga memberikan tips untuk menyesuaikan desain dengan budget klien. Ia mengatakan bahwa jika klien adalah generasi muda yang masih memiliki budget terbatas, kita bisa memberikan saran untuk menggunakan material yang lebih murah namun tetap bagus. Namun, jika klien adalah generasi muda yang sudah memiliki budget besar, kita tidak boleh menyarankan untuk menggunakan material yang lebih murah karena itu akan merendahkan klien. Pak Hendra menyarankan untuk memberikan material yang mahal dan biarkan klien yang memutuskan apakah mau downgrade atau tidak.
Teknologi dan Sosial Media dalam Bisnis
Pak Hendra juga menyampaikan pandangannya tentang pengaruh teknologi dan sosial media dalam bisnis kontraktor interior. Ia mengakui bahwa teknologi dan sosial media membawa dampak positif dan negatif bagi bisnis ini. Dampak positifnya adalah kita bisa mendapatkan informasi, inspirasi, dan referensi lebih mudah dan cepat dari internet. Kita juga bisa memanfaatkan teknologi seperti AI untuk membantu kita dalam melakukan riset dan desain.
Namun, dampak negatifnya adalah keterbukaan informasi juga membuat klien menjadi lebih pintar dan tahu harga pasaran. Hal ini membuat kita harus lebih bijak dalam menentukan harga jasa kita. Pak Hendra menyarankan agar kita tidak perang harga dengan kompetitor, tetapi jual ketenangan dan expertise kita kepada klien. Pak Hendra juga mengatakan bahwa teknologi AI (Artificial Intelligence) tidak bisa menggantikan taste orang, sehingga kita tidak perlu merasa terancam oleh AI.
Tantangan dalam Bisnis Kontraktor Interior
Selanjutnya, Pak Hendra mengungkapkan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam bisnis kontraktor interior. Ia mengatakan bahwa tantangannya cukup besar selain skill dan kompetensi, namun mendewasakan dirinya sebagai pebisnis. Beberapa tantangan yang ia sebutkan antara lain:
Mengenali Tim
Sebagai Kontraktor Interior, perlu bagi Kita harus bisa memilih tim yang tepat untuk mengerjakan proyek, memberikan arahan yang jelas, dan mengawasi kualitas kerja mereka.
Mengatur keuangan (cash flow management)
Kita harus bisa mengelola arus kas dengan baik, misal ketika mendapatkan DP dari klien, kita coba fokus untuk pembayaran kepada pihak-pihak terkait sehingga kewajiban kita sudah terpenuhi dahulu. Karena jika kita tidak bisa memanage keuangan dengan baik, maka bisa menutup peluang baru kita.
Bagaimana Associe dapat membantu legalitas dalam bisnis kontraktor interior?
Di akhir webinar talkshow, Pak Hendra juga menjelaskan bagaimana Associe dapat membantu legalitas dalam bisnis kontraktor interior. Associe adalah sebuah perusahaan yang menyediakan layanan pembuatan legalitas Badan Usaha seperti PT, CV, perizinan usaha, Perpajakan untuk membantu bisnisnya menjadi lebih berkembang.Pak Hendra mengatakan bahwa ketika akan mendapatkan proyek besar, khususnya dari pihak korporasi bahwa jasa kontraktor interior memerlukan legalitas usaha berbentuk Badan Usaha dan tidak bisa perorangan. Legalitas usaha diperlukan untuk background checking seperti usia perusahaan, pengurus perusahaan. Legalitas Usaha inilah yang fundamental diperlukan untuk menambah kredibilitas. Legalitas usaha juga diperlukan untuk mengurus perpajakan, perizinan, dan hukum yang berkaitan dengan bisnis kontraktor interior.
Dengan menggunakan Associe, bisnis anda bisa mendapatkan legalitas usaha secara cepat dan praktistanpa harus repot datang ke kantor pemerintahan dan notaris. Associe akan menyediakan layanan pendampingan dan konsultasi yang profesional dan terpercaya. Dengan begitu pebisnis seperti Pak Hendra Sutianto bisa lebih fokus pada bisnisnya dan meningkatkan omzetnya.