Ragam  

Contoh-contoh kata kiasan, siapa tahu bisa jadi referensi ente!

Pingintau.id, – Kata-kata kiasan ini bisa digunakan untuk menyampaikan makna yang lebih mendalam dan ekspresif dalam komunikasi sehari-hari. Ingatlah bahwa kata-kata kiasan sering kali memiliki makna atau interpretasi yang lebih dalam daripada arti harfiahnya.

berikut adalah beberapa contoh kata-kata kiasan:

Tinggi Hatimu Seperti Langit: Menggambarkan seseorang yang sangat optimis dan memiliki semangat tinggi.

Matahari Tenggelam di Pelupuk Mata: Menyiratkan suasana romantis atau sentimental, seperti saat senja yang indah.

Air Matamu Seperti Sungai Yang Tidak Berhenti Mengalir: Menggambarkan perasaan sedih atau kesedihan yang dalam.

Seperti Kacang Lupa Kulit: Orang yang lupa dengan bantuan dan kebaikan yang telah diberikan padanya.

Hitam Itu Putih, Putih Itu Hitam: Menggambarkan ketidakpastian atau kebingungan dalam situasi atau pendapat.

Ikat Perut dan Duduklah di Ujung Kursi: Menunjukkan antisipasi atau ketegangan terhadap sesuatu yang akan datang.

Seperti Menyiram Air ke Gendang Telinga: Menggambarkan orang yang tidak mendengarkan nasihat atau kritik.

Berbicara Seperti Air yang Tidak Pernah Berhenti Mengalir: Menggambarkan seseorang yang terus-menerus berbicara tanpa henti.

Berpakaian Seperti Raja: Orang yang berpakaian sangat mewah dan mencolok.

Cermin Patah Tertimpa Malang: Menggambarkan seseorang yang sedang dalam keadaan sial atau kesialan yang datang bertubi-tubi.

Bagai Anjing Gila Mengejar Ekornya: Orang yang terus-menerus berusaha mencapai sesuatu yang sulit dicapai.

Melukis Bunga di Atas Air: Melakukan sesuatu yang mustahil atau tidak akan pernah terwujud.

Tidak Ada Asap Tanpa Api: Tidak mungkin ada efek tanpa penyebabnya.

Gajah di Pelupuk Mata Tidak Terlihat, Semut di Mata Terlihat Besar: Menggambarkan bagaimana seseorang sering kali melihat kesalahan orang lain tetapi tidak menyadari kesalahannya sendiri.

Setinggi-tingginya Pangkat, Pasti Kembali ke Tanah: Menunjukkan bahwa seseorang yang sombong akan jatuh pada akhirnya.

Makan Buah Simalakama: Menggambarkan situasi atau pilihan yang sulit karena memiliki konsekuensi yang kompleks.

Lidah Tidak Bertulang: Menggambarkan seseorang yang suka berbicara kasar atau mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas.

Seperti Bola Salju yang Bergulir: Menggambarkan suatu situasi atau peristiwa yang semakin besar atau rumit seiring berjalannya waktu.

Menjilat Ludah Sendiri: Berbicara atau bersikap dengan sombong setelah mendapatkan keberhasilan atau keuntungan.

Buah Tidak Jatuh Jauh dari Pohonnya: Anak cenderung memiliki sifat atau kebiasaan yang sama dengan orang tuanya.

Berpisah Seperti Kuku dengan Daging: Merupakan perpisahan atau keputusan yang sangat sulit dilakukan.

Membawa Air ke Laut: Melakukan sesuatu yang tidak berguna atau sia-sia.

Tepuk Dada, Tanya Selera: Menunjukkan seseorang yang memuji dirinya sendiri untuk mendapatkan pengakuan atau persetujuan.

Seperti Angin Lalu Tidak Ada Bekas: Seseorang atau sesuatu yang tidak memiliki dampak atau pengaruh yang berkelanjutan.

Berkuda di Bawah Bendera Putih: Menyerah atau menunjukkan tanda-tanda penyerahan.

Seperti Menaruh Harapan di Bulan: Melakukan sesuatu yang mustahil atau tidak realistis.

Berkata-kata Seperti Memaku Paku: Berbicara dengan sangat tegas dan kuat tanpa merasa ragu.

Sekali Air Mengalir, Sungai Semakin Dalam: Suatu situasi atau tindakan yang semakin kompleks atau berbahaya seiring waktu.

Setitik Embun Tidak Akan Mampu Menyirami Padang Gurun: Usaha yang kecil atau tidak signifikan tidak akan merubah situasi yang sulit.

Seperti Menaruh Harapan di Kapal Karam: Mengandung harapan yang tidak realistis atau tidak mungkin terjadi.

Tidak Ada Asap Tanpa Api: Tidak mungkin ada efek tanpa penyebabnya.

Mengukur Langit dengan Telapak Tangan: Mencoba untuk melakukan sesuatu yang mustahil atau di luar kapasitas seseorang.

Bagaikan Menyimpan Garam dalam Kepala: Menggambarkan seseorang yang memiliki kepribadian atau tindakan yang licik.

Seperti Menyiram Bunga dengan Air Tidak Jelas: Menghabiskan waktu atau usaha pada sesuatu yang tidak memiliki hasil atau manfaat yang nyata.

Seperti Menyiram Biji di Tanah Basah: Menggambarkan sesuatu yang akan berkembang atau tumbuh dengan baik

Bagaikan Membandingkan Telur dan Ayam: Tidak bisa memutuskan mana yang datang terlebih dahulu atau yang lebih penting di antara dua hal.[***]