Pingintau.id -Pemerintah mengambil langkah cepat dan melakukan lompatan kebijakan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menilai langkah itu selaras dengan dengan dinamika perubahan yang terjadi.
“Dari awal pandemi, Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan terjadi perubahan pola di dalam kontestasi dunia, yakni bangsa yang cepat adalah bangsa yang menang sehingga pengambilan keputusan harus dilakukan secara tepat,” ungkapnya dalam Forum Temu Pemimpin Redaksi Media Nasional di Mandarin Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (15/10/2021).
Menurut Menteri Johnny, salah satu langkah secara cepat dan keputusan yang tepat yang diambil Pemerintah dengan melakukan refocusing anggaran melalui blended financing. “Refocusing/penyesuaian ini dampak dari Covid-19, sehinga pemanfaatan pandemi untuk dijadikan landasan sebagai lompatan besar, a giant leap dan implikasinya, serta post-Covid-19. Kita harapkan this is the beginning of the end of pandemic dan the new beginning of Covid-19 endemic,” paparnya.
Semangat yang sama, menurut Menkominfo juga menjadi tema penting dalam Presidensi G-20 Indonesia di tahun depan. “Karenanya, dalam G20 2022 mendatang, moto atau tagline yang diusung Indonesia yaitu recovery stronger, recovery together. Kita tangguh dan tumbuh bersama pulihkan Indonesia. Tangguh dan tumbuh, pulihkan bersama,” tandasnya.
Menteri Johnny menyatakan pengambilan keputusan yang tepat bukan hal mudah untuk dilakukan. Namun demikian, Pemerintah tetap konsisten dalam koridor program-program dan arahan-arahan strategisnya dengan penyesuaian-penyesuaian terhadap cara dan pola menghadapi, serta dampak dari pandemi Covid-19.
“Keputusan yang tepat ini referensinya yang susah, karena termasuk pengalaman baru di dunia. Maka tukar pikiran dan komunikasi di antara pemimpin dunia, pendapat dan pengalaman serta teori-teori para ahli menjadi acuan Bapak Presiden untuk mengambil kebijakan-kebijakan yang tepat dan agilty,” paparnya.
Selain itu, Pemerintah gencar melakukan sosialisasi program protokol kesehatan, vaksinasi dan secara khusus mengharapkan obat Covid-19 bisa segera didapatkan karena Indonesia akan masuk ke era baru pospandemi Covid-19.
“Tidak saja pemerintahan di bawah leadership Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin, namun seluruh pemimpin dunia melakukan hal serupa. Kita bersyukur bahwa kolaborasi yang aktif bersama seluruh komponen bangsa membuat kondisi Indonesia bisa sampai di tingkat saat ini,” kata Menkominfo.
Ciptakan Optimisme
Menteri Johnny memberikan apresiasi terhadap kinerja media massa yang telah bahu-membahu mengatasi pandemi Coivid-19. Menurutnya, media mempunyai peran yang sangat penting untuk menyampaikan bagaimana kebijakan pemerintah itu dipahami, dimengerti dan dilaksanakan dengan baik oleh rakyat.
“Dibutuhkan kerjasama yang solid dan kuat, tanpa peran serta dan keikutsertaan rakyat dalam menangani pandemi Covid-19 tentu sulit. Saya menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan media. Peran bersama-sama yang di-adopsi oleh Bapak Presiden dengan melibatkan komponen bangsa untuk mengambil peran secara aktif, sehingga kita mampu mengendalikan pandemi Covid-19 yang luar biasa,” ungkapnya.
Menkominfo mengajak pemimpin redaksi media nasional untuk menciptakan optimisme bangsa dengan selalu menyajikan informasi yang tepat kepada masyarakat.
“Karenanya, pertemuan kita hari ini ditujukan juga untuk menciptakan optimisme bangsa melalui transmisi informasi yang tepat kepada masyarakat kita,” ujarnya.
Temu Pemimpin Redaksi Media Nasional diinisiasi Kementerian Kominfo bersama Kantor Staf Presiden dan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara. Pertemuan itu dilaksanakan dalam rangka keterbukaan dan menjalin komunikasi yang baik.
Acara yang dihadiri Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko itu dipandu langsung Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong. Selain pemimpin redaksi media di Indonesia, hadir pula Sekretaris Ditjen IKP, Sumiati, Direktur Tata Kelola Kemitraan Komunikasi Publik Hasyim Gautama, dan Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan Bambang Gunawan.
Hadir pula Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Septriana Tangkary, Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Wiryanta, dan Direktur Pengelolaan Media Nursodik Gunarjo, serta pejabat Kantor Staf Presiden.[***]