Pingintau.id,- : Malam Selasa menjadi saksi dari gerimis yang turun dengan lembutnya. Jendela-jendela tertutup rapat, tetapi tetes-tetes air hujan berhasil menembus ke dalam ruangan, menciptakan irama yang menenangkan. Hujan gerimis ini seperti tarian halus di atas genting rumah dan pepohonan di luar. Tetes-tetes air yang jatuh dengan lembut ke tanah menciptakan melodi alami yang memenuhi suasana.
Di jalanan yang sepi, cahaya lampu jalan memantulkan kilauan pada setiap tetes hujan. Suasana menjadi lebih sejuk dan damai. Nah, ada yang masih ngobrol bersama teman, ini ada kelakar mungkin bisa bikin ente tertawa :
“Malam ini hujan gerimis, tahu nggak kenapa hujannya malu-malu? Karena hujan ini malam pertama dia jadi hujan. Hehe!”
“Dulu ada hujan gerimis yang hobi nyanyi, tau lagu favoritnya apa? ‘Hujan Gerimis Aje’, pastinya!”
“Hujan gerimis di malam selasa bikin sejuk hati. Tapi hati-hati ya, nanti kebanyakan sejuk, bisa pilek!”
“Tadi malam pas hujan gerimis, aku bilang ke hujannya, ‘Eh hujan, nanti malam kamu jangan tepar di tengah jalan ya.’ Eh, hujannya malah jawab, ‘Iya, tenang aja. Aku nggak mabuk kok!'”
“Hujan gerimis bikin malam jadi romantis. Tapi hati-hati, jangan kebanyakan romantis, nanti jadi sinetron!”
“Hujan gerimis di malam selasa kayak cinta yang tak kesampaian. Coba aja hujan gerimisnya turun lebih lebat, siapa tahu jodohnya nambah!”
“Hujan gerimis itu kayak orang yang lagi galau. Ngerasa sedih, tapi nggak mau nangis-nangis.”
“Dulu ada hujan gerimis yang cerewet banget. Sekali turun, dia langsung cerita-cerita tentang kenapa dia harus jadi gerimis dan bukan hujan lebat.”
“Ada hujan gerimis yang lagi nyasar, tanya-tanya ke setiap tetesnya, ‘Eh, ini jalan ke bumi nggak ya?'”
“Hujan gerimis itu kayak antara yes dan no. Nggak bisa hujan deras, tapi juga nggak cuma ujan-ujan receh.”
Semoga kelakar-kelakar ini bisa membuat Anda tersenyum!.[***]