Pingintau.id, Bali- Kebun Raya Khusus Koleksi Tumbuhan Berkhasiat Obat Siap Dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanuryang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2022 memiliki konsep pengembangan kesehatan dan menjadi KEK kesehatan pertama di Indonesia sekaligus menjadi KEK pariwisata yang berorientasi kepada nuansa alam dan memaparkan keindahan Pantai yang terdapat di Sanur, Pulau Bali.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendampingi Kementrian BUMN merealisasikan pembangunan kebun raya yang khusus mengoleksi jenis tumbuhan berkhasiat obat. Hal tersebut disampaikan pada acara Paparan Progres Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur pada Senin, 16 Januari 2023. Paparan disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, disaksikan oleh Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR Puan Maharani, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, dan Gubernur Bali I Wayan Koster, serta awak media.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2022 memiliki konsep pengembangan kesehatan dan menjadi KEK kesehatan pertama di Indonesia sekaligus menjadi KEK pariwisata yang berorientasi kepada nuansa alam dan memaparkan keindahan Pantai yang terdapat di Sanur, Pulau Bali.
Di kawasan seluas 41,26 hektar itu akan didirikan fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik bertaraf internasional yang bekerjasama dengan Mayo Clinic di Amerika Serikat, serta merevitalisasi Hotel Grand Inna Bali Beach (GIBB).
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, fasilitas kesehatan lainnya yang akan hadir di KEK Sanur adalah pengobatan tradisional Bali menggunakan tanaman herbal lokal. Fasilitas ini akan bekerja sama antara tokoh-tokoh kesehatan tadisional Bali dengan BRIN.
“Kita juga berinisiasi untuk pengembangan ethnomedicinal botanic garden berbasis lontar usada. Nah ini, kita coba pengobatan tradisional Bali yang menggunakan tanaman herbal lokal yang bekerjasama dengan BRIN dan seluruh tokoh-tokoh daripada kesehatan yang ada di Bali,” ungkap Erick.
Kepala BRIN menyatakan KEK Sanur akan dilengkapi dengan kebun raya bertemakan tumbuhan obat tradisional. “KEK itu memang bekerjasama dengan BRIN. Karena itu kawasan wellness tourism yang digabung dengan kebun raya tanaman obat Bali dan pengobatan tradisional Bali,” jelasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Christine Hutabarat Direktur PT. Hotel Indonesia Natour (HIN) menyatakan, HIN sudah melakukan pembahasan dengan BRIN mulai dari tahun 2021 untuk rencana pengembangan kebun raya. BRIN sudah memberikan standarisasi dan melakukan studi kelayakan, serta masukan dalam konsep masterplaning untuk lahan di KEK Sanur ini, apakah layak untuk di jadikan kebun raya.
“Kami sangat berharap BRIN membantu kami dalam kegiatan penelitian dan perawatan tanaman yang ada di dalam kebun raya nantinya. Selain itu BRIN diharapkan dapat membantu HIN dalam hal pemenuhan jenis tanaman dan tumbuhan herbal yang diperlukan agar dapat memenuhi bahkan menjadi salah satu pusat koleksi tanaman herbal dari seluruh nusantara nantinya,” harap Christine.
Dalam kunjungan itu, secara khusus Dewan Pengarah BRIN menyempatkan diri meninjau ethnomedicinal botanic garden seluas 4,9 hektare. Zona khusus yang dirancang BRIN berupa Kebun Raya yang akan difungsikan sebagai pusat penelitian tumbuhan usada dan pengelolaan tanaman obat atau herbal. Selain itu, Kebun Raya juga dapat menjadi tempat untuk aktivitas kebugaran (meditasi, terapi yoga, dan lainnya), edukasi, dan galeri lontar Bali Usada.
“Saya senang akan keberadaan taman usada di ethnomedicinal botanic garden yang menunjukkan kekayaan tanaman-tanaman obat Indonesia yang sangat bermanfaat bagi kesehatan,” tutur Megawati.[***]