Sumsel  

OKI Disebut Tanah ‘Harapan’, Kok Bisa ?

Pingintau.id, OKI – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Diplomasi Parlemen bertema “Urgensi SDGs dan Momentum Parliamentary Speakers Summit P20 Indonesia 2022 dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Rakyat di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Ir. H. A. Hafisz Tohir mendorong agar target pembangunan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dapat selaras dengan kerangka kerja (frame work) tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Hafisz mengaku terpukau dengan ragam potensi yang dimiliki Kabupaten Ogan Komering Ilir.

“Menariknya potensi di Ogan Komering Ilir tidak hanya dibidang agro saja, tapi juga perkebunan, iklim investasi sampai birokrasi dengan sistem merit. Ini berkat kepiawan pemimpinan daerahnya”, kata Hafisz.

Hafisz menambahkan Indeks Pembangunan Manusianya (IPM) yang dipaparkan oleh Bupati terus meningkat setiap tahun. Itu artinya kualitas hidup masyarakat di OKI semakin menarik.

“Tak salah jika OKI dikenal sebagai Tanah Harapan, namun lebih hebat lagi jika semakin memperkuat kerja sama baik secara regional, nasional, bilateral, maupun multilateral yang merupakan salah satu poin dari Sustainable Development Goals (SDGs) poin 17”, tandasnya.

Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE mengatakan di era globalisasi saat ini tidak ada satupun daerah yang dapat bertahanan hanya dengan mengandalkan kemampuan kewilayahannya namun harus mampu memperkuat jejaring kemitraan baik secara regional, nasional maupun internasional.

“Salah implementasi Good Governance di Ogan Komering Ilir menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Hal itu karena OKI memiliki nilai Monitoring for Center Prevention (MCP) di atas rata-rata nasional yakni 78.40. Tidak hanya itu, selisih nilai MCP dan Survei Penilaian Integritas (SPI) tidak terlalu jauh yakni dengan nilai 75.00.

“Adanya keseimbangan MCP dan SPI artinya pelaksanaan pelayanan publik secara administrasi dan substansi telah dijalankan dengan sangat baik”, imbuhnya.

Iskandar menambahkan potensi, capaian, inovasi akan jadi lebih bermanfaat lagi dengan langkah kolaborasi dan kerja sama multi pihak.

“Kami di Ogan Komering Ilir ini sama dengan wilayah lainnya. Kami ingin maju. Kami ingin memiliki perimbangan keuangan. Kami membangun OKI dari Desa, Desa Maju Masa Depan Indonesia Cerah”, tutupnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Erwin Soeriadimadja mengatakan Ogan Komering Ilir salah satu wilayah dengan pertumbuhan ekonomi yang masih terjaga.

“Lima strategi pertumbuhan ekonomi yaitu mendorong produk unggulan daerah, mendorong sektor-sektor potensial baru, mengembangkan umkm dan ekonomi kreatif, mengembangkan ekonomi syariah berkelanjutan, serta mendorong pembayaran non tunai mendukung digitalisasi ekonomi”, ungkap Erwin.

Ia juga berharap dengan potensi dan kemampuan Ogan Komering Ilir sebagai Lumbung Pangan mampu berkolaborasi wujudkan Sumatera Selatan yang mandiri pangan.

Dalam kesempatan tersebut juga turut hadir anggota BKSAP DPR RI lainnya yang mengisi sesi Sosialisasi Diplomasi Parlemen yakni Didi Irawadi Syamsudin dan Arzeti Bibina, SE., M.A.P.[***]

 

dra