Pingintau.id -Khartoum, Sudan – Duta Besar Republik Indonesia untuk Sudan, Sunarko, menyampaikan pentingnya mahasiswa Indonesia yang saat ini sedang menempuh jenjang pendidikan di Sudan untuk mengasah ketrampilan dan kemampuan manajerial, termasuk dalam organisasi mahasiswa, agar dapat berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
Menurut Dubes Sunarko, tantangan yang dihadapi ke depan tidak mudah, terlebih dalam situasi persaingan global yang semakin ketat di segala bidang. Oleh sebab itu, Dubes Sunarko mendorong dan memotivasi mahasiswa Indonesia untuk terus mengasah ketrampilan dan meningkatkan soft skill di berbagai bidang, termasuk kepemimpinan dan kepengurusan organisasi, good governance, networking, serta team work dalam organisasi.
“Selain prestasi akademis yang membanggakan sesuai bidang studi dan disiplin keilmuannya, mahasiswa Indonesia juga perlu membekali diri dengan ketrampilan manajerial yang handal untuk dapat berkiprah dan berkontribusi dalam pembangunan Indonesia,” kata Dubes Sunarko saat memberikan sambutan pada acara Pelantikan Pengurus Persatuan Pelajar Putri Indonesia (PPPI) Sudan, periode 2022-2023 bertempat di Aula KBRI Khartoum pada Selasa (10/05/2022).
Acara pelantikan Pengurus PPPI Sudan merupakan agenda tahunan yang dimaksudkan sebagai wahana untuk mengukuhkan dan meningkatkan kerja sama organisasi, komunikasi, sinergi, kolaborasi dan kordinasi, serta mempererat jalinan silaturahmi antara pengurus dan anggota PPPI Sudan yang saat ini berjumlah 225 mahasiswi Indonesia yang menempuh studi di berbagai universitas dan pendidikan tinggi di Sudan.
Sementara itu, Ketua terpilih PPPI Sudan, Melinda Retno Diningrum menyampaikan terima kasih atas dukungan KBRI Khartoum dan menegaskan komitmen pengurus baru untuk memajukan organisasi dan melaksanakan program kegiatan yang telah diagendakan.
Acara pelantikan berlangsung tertib, dilaksanakan sesuai prokes dan dihadiri pula oleh jajaran staf KBRI, Dharma Wanita Persatuan (DWP), Ketua dan pengurus PPI Sudan, serta anggota lainnya. Acara ditutup dengan foto bersama, ramah tamah dan sajian masakan Indonesia obat rindu tanah air untuk dinikmati di rumah masing-masing.[***]
(Naskah &foto: KBRI Khartoum)